Kejagung panggil bupati Kolaka pekan depan
Merdeka.com - Tim penyidik pidana khusus pada Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Kejaksaan Agung harus kembali melakukan penjadwalan ulang terhadap Bupati Kolaka, Sulawesi Tenggara. Rencananya, sang Bupati, Buhari Matta akan dipanggil pekan depan.
"Pemeriksaan dijadwalkan kembali pada 10 Januari mendatang," kata Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Setia Untung Arimuladi di Jakarta, Jumat(4/1).
Hal ini dikarenakan, di tanggal 11 Desember lalu, Buhari enggan diperiksa Kejaksaan Agung. Saat itu dirinya mengatakan belum siap diperiksa lantaran belum ada kuasa hukum yang mendampinginya.
"Dia menolak untuk diperiksa dengan alasan tidak didampingi oleh kuasa hukumnya," kata Untung lagi.
Buhari Matta ditetapkan sebagai tersangka sejak Juli 2011, Namun Jampidsus baru bisa memeriksa Bupati ini saat MK memutuskan tidak perlu ada izin presiden untuk memeriksa kepala daerah.
Dalam kasusnya, Buhari terbukti melakukan mark up dengan menjual kembali harga nikel kadar rendah kepada PT. Kolaka Mining International. Akibat perbuatannya, Buhari dinilai telah merugikan negara sebesar Rp. 29,957 milyar. Dengan tuduhan melanggar Pasal 2 dan 3 Undang-undang No 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah pada Undang-Undang No 20 tahun 2001 junto pasal 55 ayat ke (1) ke-1 Kitab Undang-undang Hukum Pidana yaitu pasal penyalahgunaan kewenangan dengan ancaman pidana maksimal 20 tahun.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi soal Harga Beras Naik: Bukan Cuma di Negara Kita, Negara Lain juga Mengalami
Jokowi mengaku sudah memerintahkan Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk mencari beras dengan harga murah.
Baca SelengkapnyaJokowi Tegaskan Kelangkaan Beras Tak Ada Hubungan dengan Bantuan Pangan
Dia mengatakan, bantuan pangan yang diberikan pemerintah ke masyarakat mampu menahan harga beras agar tidak naik.
Baca SelengkapnyaCurhat Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, tapi Kalau Beras Naik Saya Dimarahi Ibu-Ibu
Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa urusan pemerintah dalam mengelola pangan untuk 270 juta penduduk Indonesia bukan hal yang mudah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Ungkap Penyebab Beras Langka dan Harga Melejit
Beras saat ini langka dan harganya sangat melejit.
Baca SelengkapnyaJokowi Kucurkan Bantuan Pangan: Hampir Semua Negara Gagal Panen, Harga Beras Naik
Jokowi selalu menekankan kepada para petani agar meningkatkan produktivitas padi.
Baca SelengkapnyaVIDEO: Jokowi Ungkap Alasan Harga Beras Saat ini Mahal: Terjadi di Semua Negara
Menurut Presiden Jokowi, kenaikan harga beras disebabkan dampak perubahan iklim
Baca SelengkapnyaJokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu
Jokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca SelengkapnyaBagi-Bagi Bantuan Pangan di Tangsel, Jokowi Sebut Harga Beras Naik karena Perubahan Iklim
Jokowi menyebut, perubahan iklim membuat gagal panen.
Baca SelengkapnyaJelang Bulan Ramadan, Jokowi Ingin Masyarakat Beribadah Tenang
Para menteri diminta untuk menjaga harga pangan jelang Idul Fitri.
Baca Selengkapnya