Kebebasan Pers Dimulai dari BJ Habibie
Merdeka.com - Presiden ke-3 Indonesia Bacharuddin Jusuf Habibie (BJ Habibie) meninggal dunia dalam usia 83 tahun. Almarhum sempat dirawat di RSPAD sejak 1 September lalu.
Gubernur DKI Anies Baswedan, turut mensalatkan jenazah di RSPAD. Masih menggunakan baju dinasnya, dia juga sempat mengantarkan jenazah masuk ke dalam mobil, untuk dibawa ke rumah duka.
Mantan Rektor Universitas Paramadina ini, memandang bahwa banyak yang sudah ditorehkan dari pembuat pesawat N250 Gatot Kaca, pesawat buatan Indonesia pertama.
"Pak Habibie adalah orang yang paling mendorong UU Nomor 40 tahun 1999 tentang pers. Kebebasan Pers dimulai oleh Pak Habibie. Sebelumnya, kita menyaksikan tidak ada kebebasan itu. Pak Habibie hadir membuka kran kebebasan pers yang kita rasakan sampai sekarang. Jasa beliau luar biasa," kata Anies di RSPAD, Jakarta, Rabu (12/9).
Selain itu, masih kata dia, almarhum menjadi ikon seorang anak yang pintar.
"Orang tua biasa mengatakan pada anaknya, nak belajar yang rajin supaya bisa seperti Pak Habibie. Pak Habibie adalah inspirasi bagi jutaan orang di seluruh Indonesia. Anak-anak muda belajar supaya bisa seperti Pak Habibie," jelas Anies.
Dia mengutarakan, bangsa Indonesia kehilangan seorang negarawan, seorang guru bangsa, seorang pendidik, dan seorang ilmuan.
"Dan saya pribadi, kenal Pak Habibie sejak saya kelas 3. Waktu itu saya sekolah di Jogja, datang ke Jakarta untuk mewawancara beliau sebagai Menristek. Sesudah itu kemudian hubungan terbangun terus menerus sampai masa akhirnya," kata Anies.
Dia pun berdoa untuk yang terbaik bagi almarhum. Bahkan dirinya merasa yakin, apa yang dihasilkan Habibie, pasti memberikan manfaat bagi bangsa.
"Inyaallah beliau Khusnul Khotimah dimuliakan di sisi Allah derajatnya, dilapangkan kuburnya, dan insyaallah kita semua anak-anak penerus Pak Habibie bisa terus meneruskan perjuangannya," pungkasnya.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber: Liputan6.com
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Calon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan menanggapi isu salam empat jari hingga gerakan tak memilih pasangan Capres nomer 2, Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaAnies dilaporkan atas dugaan menyerang pribadi Prabowo Subianto terkait lahan HGU 340 ribu hektare
Baca Selengkapnya"Kalau ingin melanjutkan, pilih nomor 2. Kalau ingin perubahan, bisa pilih nomor 1," ujar Kaesang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Meski hadir di penetapan capres-cawapres, Anies mengatakan, banyak sekali catatan-catatan yang harus menjadi bahan perbaikan pada Pemilu yang akan datang.
Baca SelengkapnyaJambi merupakan salah satu basis Calon Presiden nomor urut dua, Prabowo Subianto pada Pilpres 2019 lalu. Namun Anies tidak masalah.
Baca SelengkapnyaKisah sedih para tahanan wanita asal Belanda usai tentara Jepang berhasil menguasai Nusantara.
Baca SelengkapnyaAnies meminta semua pendukungnya mengikuti aturan dan ikut hadir mendengarkan putusan bersama.
Baca SelengkapnyaKepemilikan lahan ratusan hektar yang diduga dikuasai Prabowo Subianto bukanlah isu pertama kali mencuat ke publik.
Baca SelengkapnyaAnies mengimbau pendukung berhati-hati. TPS harus betul-betul diawasi dengan benar.
Baca Selengkapnya