Kasus tewasnya ibu bersalin, aktivis desak direktur RSIA dicopot
Merdeka.com - Belasan aktivis perempuan yang tergabung dalam Solidaritas Perempuan Anti Korupsi (SPAK) Aceh menggelar aksi di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA), Banda Aceh. Peserta aksi menuding meninggalnya ibu bersalin dan anaknya akibat kelalaian dari pihak rumah sakit.
Peserta aksi berkumpul di Taman Sari, Banda Aceh dan berjalan kaki sekitar 300 meter menuju RSIA, Banda Aceh terletak di Lapangan Blang Padang. Selain berorasi, mereka juga membawa sejumlah spanduk mengecam terhadap kelalaian pihak rumah sakit tersebut.
Aksi ini sempat mengundang perhatian warga yang melintas di jalan depan RSIA. Tidak sedikit yang memperlambat laju kendaraannya, sehingga arus lalu lintas di kawasan itu padat merayap. Namun, pihak kepolisian langsung mengurainya hingga tidak terjadi macet parah.
Sekitar 30 menit peserta aksi berorasi di pelataran parkir RSIA. Peserta aksi tidak meminta untuk bertemu dengan siapa pun dari pihak rumah sakit. Tetapi hanya melakukan orasi singkat. Saat orasi berlangsung, sejumlah pegawai, perawat dan bahkan keluarga pasien sempat keluar melihat aksi tersebut.
"Kami tidak ingin bertemu siapa pun, kami hanya mengecam bahwa pelayanan di rumah sakit ini sangat buruk. Kami ingin direktur RSIA ini dicopot dan dokter yang tidak bertanggung jawab juga harus diberikan sangsi," kata Koordinator Aksi Yulindawati, Jumat (1/4).
Yulindawati berharap, kasus kematian Suryani Abdul Wahab dan bayinya yang diduga ditelantarkan oleh dokter menjadi kasus terakhir terjadi di Aceh. Ke depan, dia berharap tidak kembali terjadi. Karena uang untuk kesehatan triliunan rupiah dikucurkan oleh pemerintah.
"Dokter yang bekerja di sini, jangan hanya memikirkan untuk kepentingan pribadi dengan membuka praktik di luar rumah sakit, sehingga pasien di RSIA ini ditelantarkan," imbuhnya.
Oleh karena itu, Yulindawati mendesak Gubernur Aceh, Zaini Abdullah untuk mengevaluasi terhadap kinerja RSIA ini. Serta memberikan sangsi tegas kepada dokter, perawat, staf yang tidak bekerja dengan baik.
"Gubernur tidak perlu tunggu lama lagi, Gubernur harus segera mencopot Direktur RSIA ini. Termasuk mencopot jabatannya pihak-pihak yang bertanggung jawab hingga meninggalnya Suryani karena ditelantarkan dokter," ungkapnya.
Selesai berorasi di RSIA, peseta aksi kemudian berjalan kaki menuju Dinas Kesehatan Aceh yang berjarak sekitar 100 meter, dan diterima langsung oleh Wakil Kepala Dinas Kesehatan, Muhammad Hasan.
Di depan peserta aksi, Muhammad Hasan berjanji akan menyampaikan aspirasi ini kepada pimpinannya. Intinya, dia menyebutkan akan ikut mencari solusi atas kejadian di RSIA ini.
"Yang harus diketahui juga, RSIA itu di bawah gubernur langsung, karena strukturnya setara dengan dinas," jelas Muhammad Hasan.
Kendati demikian, dia menyebutkan pelayanan kesehatan harus terus ditingkatkan. Tidak boleh ada penelantaran pasien hingga mengakibatkan ada yang korban jiwa.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksinya pun banjir sorotan hingga gelak tawa dari warganet.
Baca SelengkapnyaUsai purna tugasnya di tubuh militer tanah air, Mbah Wo memilih tak berdiam diri.
Baca SelengkapnyaDalam aksinya, para aktivis mendesak pemerintah segera mewujudkan kebijakan yang memiliki keberpihakan pada perempuan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ia memastikan, tidak ada pengeroyokan terhadap dalam kejadian tersebut dan lebih kepada perkelahian.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat korban mengaku diklakson berulang kali oleh orang tidak dikenal dan berseragam lengkap TNI di kawasan Fly Over, Pondok Kopi Jaktim.
Baca SelengkapnyaSalurkan Bantuan Ratusan Juta, Dirut Pupuk Kaltim: Dukungan Masyarakat Penting untuk Aktivitas Bisnis
Baca SelengkapnyaAir yang semula semata kaki langsung berubah hingga sepinggang orang dewasa
Baca SelengkapnyaMalam tahun baru adalah momen penuh semangat yang dinanti-nantikan, di mana kita bersama-sama melupakan beban-beban masa lalu dan menyambut awal yang baru.
Baca SelengkapnyaDi tengah-tengah aktivitasnya, Kapolda DIY tiba-tiba diberhentikan sosok perwira berpangkat Iptu.
Baca Selengkapnya