Kasus surat mandat palsu, Bareskrim periksa 40 pengurus Golkar
Merdeka.com - Bareskrim Polri telah memeriksa 40 saksi terkait kasus surat mandat palsu guna meloloskan Munas Ancol yang dilaporkan kubu Golkar Aburizal Bakrie. Para saksi tersebut merupakan pengurus daerah Golkar maupun pusat.
"Sejauh ini saksi yang diperiksa ada 40 lebih," kata Kabag Penum Polri, Kombes Rikwanto, di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (2/4).
Rikwanto mengatakan 40 saksi tersebut diperiksa di daerah maupun yang diperiksa di Bareskrim Polri. Namun dia mengatakan hingga saat ini pemeriksaan penyidik belum mengarah ke Agung Laksono.
"Terlapornya kan masih dicari, kalau yang disebutkan itu kan masih diduga," pungkasnya.
Sebelumnya Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie mempolisikan Agung Laksono cs ke Bareskrim Polri atas dugaan pemalsuan surat mandat agar melanggengkan penyelenggaraan Munas di Ancol yang telah digelar beberapa waktu lalu. Menurut perwakilan kubu Ical, Nurdin Halid laporan tersebut langsung diterima Kabareskrim Budi Waseso.
Bukan hanya disitu, pengusutan kasus tersebut berujung pada pembentukan tim khusus untuk mengusut tuntas laporan yang dilakukan Ical. Hingga kini beberapa saksi sudah diperiksa termasuk Nurdin Halid sendiri.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Pasti akan ada yang berusaha memecah belah Golkar tetapi dengan kehadiran di sini, ini dibuktikan bahwa senior partai Golkar bersama kita," kata Airlangga.
Baca SelengkapnyaAirlangga ditanya apakah kursi menteri dari Partai Golkar pada pemerintahan Prabowo-Gibran bakal bertambah.
Baca SelengkapnyaAirlangga dinilai berhasil dengan membawa Golkar berada di urutan kedua pada Pemilu 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Munas Partai Golkar rencananya bakal digelar Desember 2024.
Baca SelengkapnyaWaketum Golkar menjelaskan awal mula pembahasan lima kursi menteri dari pertemuan dengan kader.
Baca SelengkapnyaApalagi suara Golkar naik signifikan pada Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaJawabannya masih sama yaitu masih fokus mengurus perindustrian.
Baca SelengkapnyaCawapres Gibran Rakabuming Raka memberi jawaban khas saat ditanya soal peluangnya menjadi Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Airlangga Hartarto.
Baca SelengkapnyaSarmuji mengatakan Golkar perlu berkoalisi dengan partai lain untuk menggenapkan total kursi menjadi 10 untuk mengusung Bayu.
Baca Selengkapnya