Kasus korupsi lahan kuburan, Wabup OKU kembali diperiksa polisi
Merdeka.com - Kasus dugaan tindak pidana korupsi anggaran penyediaan 10 hektar lahan kuburan tahun 2012 senilai Rp 6,1 miliar, terus berlanjut. Untuk kesekian kalinya, Wakil Bupati Ogan Komering Ulu (OKU) Johan Anuar kembali diperiksa sebagai saksi oleh penyidik Tipikor Ditreskrimsus Polda Sumatera Selatan (Sumsel).
Johan tiba di Mapolda Sumsel sejak pukul 09.00 WIB, Kamis (25/8). Hingga berita ini diturunkan, pemeriksaan masih berlangsung secara tertutup. Bahkan, penyidik menyediakan nasi bungkus kepada Johan di meja pemeriksaan.
Sejak kasus itu terungkap 2014 lalu, Johan sudah dipanggil empat kali tetapi saat dirinya masih menjabat Ketua DPRD OKU. Dia juga pernah mangkir dari panggilan polisi dengan alasan melakukan reses ke daerah.
Diduga, Johan turut menikmati hasil pembelian lahan kuburan tersebut. Sebelumnya, penyidik menetapkan empat tersangka, yakni Hidirman (pemilik lahan), Najamudin (Kepala Dinas Sosial OKU), Ahmad Junaidi (eks Asisten I OKU), dan Umortom (eks Sekda OKU). Mereka kini masih menjalani persidangan di PN Palembang sebagai terdakwa.
Kasubdit III Ditreskrimsus Polda Sumsel, AKBP Hari Brata membenarkan pemeriksaan Johan sebagai saksi. Namun, dirinya enggan berbicara lebih lanjut terkait peningkatan status Johan sebagai tersangka.
"Benar, hari ini dia (Johan) kita periksa, kasusnya masih soal dugaan mark up lahan kuburan," ungkap Hari, Kamis (25/8).
Dari informasi yang dihimpun, penyidik telah memanggil sekitar 50 saksi dalam kasus itu. Semua saksi menguatkan Johan ikut terlibat. Modusnya dengan cara melakukan penggelembungan anggaran sehingga dana yang digunakan tidak sesuai dengan luas lahan yang disediakan.
"Sejauh ini, dia (Johan) masih sebagai saksi," tukasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
OTT KPK di Labuhanbatu Terkait Korupsi Pengadaan Barang & Jasa, Bupati Erik Adtrada Ritonga Ikut Terjaring
Nawawi belum memberikan keterangan lebih lanjut soal sektor pengadaan barang dan jasa yang menyeret bupati Labuhan Batu.
Baca SelengkapnyaPolisi Tetapkan Kepala Puskesmas Bojong Tersangka Korupsi, Potong & Lakukan Pungutan dari Anggaran
Sebanyak 48 orang saksi diperiksa sebelum penetapan tersangka
Baca SelengkapnyaKejagung Tetapkan Tersangka Baru Kasus Korupsi Komoditi Timah, Ditahan di Rutan Pondok Bambu
Sudah ada sembilan tersangka dari puluhan saksi diperiksa Kejagung,
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
DPR Apresiasi Langkah Kejagung Masukkan Kerugian Ekonomi Negara dalam Kasus Korupsi
Penghitungan kerugian ekonomi negara bisa menjadi pertimbangan hakim dalam memutus perkara korupsi.
Baca Selengkapnya12 Pengeroyok Anggota Polisi Saat Hendak Bubarkan Tawuran Ditangkap
Akibat peristiwa itu, anggota Polres Jakpus mengalami luka robek pada bagian kepala.
Baca SelengkapnyaHari Kedua di Sumut, Jokowi Tinjau RSUD Hingga Cek Stok Beras
Jokowi direncanakan mengecek bahan pokok di Pasar Gelugur Rantauprapat, serta meninjau persediaan beras.
Baca SelengkapnyaKejagung Periksa Empat Direktur Perusahaan Sebagai Saksi Kasus Korupsi Jalur Kereta Api Medan
Empat direktur perusahaan itu diperiksa sebagai saksi untuk tujuh tersangka.
Baca SelengkapnyaKejagung Buka Suara Terkait Sosok HL, Pemilik Rumah di PIK Digeledah Dalam Kasus Korupsi Timah
Kejagung menyatakan banyak pihak yang keliru terkait sosok HL yang rumahnya digeledah penyidik.
Baca SelengkapnyaKepala Dinas di Mamuju Terjaring OTT, Kantor Digeledah Polisi
Penggeledahan dilakukan setelah Kepala Dinas PMD Mamuju Jalaluddin tertangkap tangan diduga menerima suap proyek Dana Alokasi Khusus di Disdikpora Mamuju.
Baca Selengkapnya