Kasus haji, Ketua PPP Banten sampai Stafsus SDA diperiksa KPK

Merdeka.com - Dugaan penyelewengan kuota haji pada 2012 sampai 2013 oleh kolega dan keluarga mantan Menteri Agama Suryadharma Ali (SDA) terus diusut oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Hari ini penyidik lembaga penegak hukum itu memeriksa lagi beberapa nama yang tercantum dalam daftar rombongan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji.

Saksi-saksi itu adalah Staf Khusus Menteri Agama SDA, Guritno Kusumo Danu beserta istrinya, Titiek Murrukmihati. Selain itu, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Provinsi Banten, Muhammad Mardiono, dan istrinya, Etty Triwi Kusumaningsih, juga masuk daftar pemeriksaan saksi.

Saksi selanjutnya adalah Richard Lessang Frans dan istrinya, Inani Arya Tangkari. Richard diketahui merupakan sahabat dekat SDA. Dalam daftar saksi juga mencantumkan nama Erik Satrya Wardhana. Erik merupakan kawan Staf Khusus SDA, Ermalena Muslim Hasbullah.

"Diperiksa untuk tersangka SDA," tulis Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi KPK, Priharsa Nugraha, Kamis (17/7).

Kemarin, KPK memeriksa istri SDA, Wardhatul Asriah, anggota Polri yang juga ajudan SDA, Ivan Adhitira, serta Ketua Angkatan Muda Kabah PPP, Joko Purwanto, dan istrinya, Deasy Aryani Larasati. Nama mereka juga tercantum dalam PPIH yang diduga menikmati penyelewengan kuota haji.

Dalam kasus ini, KPK baru menetapkan seorang tersangka yaitu mantan Menteri Agama, SDA. Tetapi uniknya, dalam surat perintah dimulainya penyidikan tercantum kata 'SDA dan kawan-kawan.' SDA disangka melanggar pasal 2 ayat (1) dan atau pasal 3 Undang-undang Nomor 31/1999 sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 20/2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto pasal 55 ayat (1) ke-(1) KUHPidana.