Kasus Dugaan Perkosaan Bidan Desa di Ogan Ilir Sulit Dibuktikan
Merdeka.com - Lebih sepekan kasus laporan dugaan perkosaan yang dialami bidan desa di Ogan Ilir, Sumatera Selatan, berinisial YL, belum juga terungkap. Polisi hingga saat ini masih kesulitan dalam membuktikannya.
Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengungkapkan, kesulitan itu karena tidak menemukan bukti apapun dari hasil pengecekan laboratorium forensik, seperti sperma dan jejak kaki serta tangan para pelaku.
"Jadi tidak ada satu pun bukti ilmiah yang mengarah ke sana (perkosaan), hasil labfor ini tidak terbantahkan," ungkap Zulkarnain, Sabtu (2/3).
Menurut dia, pengecekan labfor sangat penting untuk mengungkap sebuah kasus. "Katanya pelaku masuk dari jendela, tapi tidak ada telapak tangan dan kaki. Apalagi pelakunya lima orang, ini tidak ada bulu kemaluan yang jatuh," ujarnya.
Meski demikian, pihaknya tidak menyebut korban membuat laporan palsu. Pihaknya tetap menyelidiki kasus ini meski tidak didukung dengan bukti kuat.
"Kami hormati laporan korban, kami tidak mengatakan itu laporan palsu. Kecuali ada pengakuan dari korban," pungkasnya.
Diketahui, bidan YL melapor ke polisi setelah menjadi korban perampokan dan pemerkosaan oleh lima orang tak dikenal di salah satu Puskesdes di Jalan Palembang-Indralaya, KM 13, Ogan Ilir, Selasa (19/2) dini hari.
Para pelaku diduga masuk dari jendela samping dengan cara mencongkel kunci jendela kantor. Pelaku membekap dan memperkosa korban yang tengah tidur. Korban yang terbangun berusaha melawan, sehingga membuat pelaku marah dan memukuli wajah korban hingga muka serta bagian mata bengkak.
Situasi yang tengah hujan deras membuat perbuatan pelaku tidak diketahui tetangga sekitar. Usai memerkosa, para pelaku membawa kabur beberapa barang berharga milik korban.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pesilat asal Lamongan disambut banjir air mata usai digelandang ke kantor polisi akibat terlibat kericuhan.
Baca SelengkapnyaPolisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaKapolres menyesalkan tindakan warga yang menghalangi penangkapan pelaku kejahatan bahkan menyerang dan menyandera polisi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dari kasus ini polisi juga mendalami informasi peredaran sabu di salah satu lapas di Sumatera Utara.
Baca SelengkapnyaPolisi itu harus mendaki gunung, melewati hutan belantara dan menerjang beberapa sungai deras untuk menuju perkampungan.
Baca SelengkapnyaPolisi tersebut nampak tampil nyentrik dan unik di antara anggota lainnya.
Baca SelengkapnyaSaat disebut, isi tas sang perwira tersebut sontak membuat komandan kaget
Baca SelengkapnyaKepala Desa dan Sekretaris Desa di Ogan Ilir, Sumatera Selatan, dilaporkan ke Bawaslu karena diduga mengajak warga memilih caleg tertentu
Baca SelengkapnyaPolisi yang diduga melakukan pencabulan terhadap anak tiri disebut sempat meminta pada pelapor untuk mencabut laporannya.
Baca Selengkapnya