Kasus Dugaan Pencemaran Nama Luhut, Koordinator KontraS Fatia Penuhi Panggilan Polisi
Merdeka.com - Koordinator KontraS Fatia Maulidiyanti memenuhi panggilan penyidik Polda Metro Jaya, Selasa (23/11). Fatia datang untuk diperiksa sebagai terlapor kasus dugaan pencemaran nama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Fatia tiba di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, sekitar pukul 10.35 WIB. Dia tiba dengan mengenakan kaus putih dan luaran batik.
Fatia direncanakan akan memberikan klarifikasi terkait laporan dugaan pencemaran nama baik yang dilayangkan Luhut akhir September 2021 lalu. Saat tiba di Gedung Direskrimum Polda Metro Jaya, Fatia tak berkomentar banyak.
"Nanti ya, saya ke atas dulu. Kalau sudah selesai klarifikasi baru (wawancara)," kata Fatia.
Sebelum Fatia, Direktur Eksekutif Lokataru Haris Azhar sudah lebih dulu memenuhi undangan klarifikasi kepada penyidik Direskrimsus Polda Metro Jaya pada Senin (23/11). Fatia dan Haris dilaporkan Luhut terkait konten Youtube berjudul 'Ada Lord Luhut Dibalik Relasi Ekonomi-Ops Militer Intan Jaya!! Jenderal BIN Juga Ada!'.
Setelah menjalani pemeriksaan, Haris mengaku tak berniat mencemarkan nama baik seseorang. Konten Youtube itu hanya sebatas untuk mengawasi kepentingan publik. Salah satunya terkait permasalahan konflik di Papua yang dianggap erat kaitannya dengan kepentingan bisnis dan ekonomi.
Luhut sendiri bersikeras tak mau mediasi terkait laporan dilayangkannya tersebut. Luhut memilih menempuh jalur hukum setelah tenggat waktu klarifikasi diberikannya tak digubris Fatia dan Haris.
Reporter: Yopi Makdori
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ade hanya menerangkan, penyidik telah mengantongi bukti keterlibatan YA dalam kasus ini.
Baca SelengkapnyaPolisi tersebut nampak tampil nyentrik dan unik di antara anggota lainnya.
Baca SelengkapnyaPolisi mengamankan AF saksi terakhir pembunuhan dengan luka di bagian leher korban.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sekelompok anggota polisi tampak sangat bahagia dan mengumbar senyum lebar mereka saat membuka hadiah istri baru dari atasan untuk menunjang tugas di lapangan.
Baca SelengkapnyaTak peduli apapun rintangan, hambatan, ujian, cobaan, dan medan yang terjal harus ditempuh untuk mewujudkan cita-cita tersebut.
Baca SelengkapnyaPolisi itu harus mendaki gunung, melewati hutan belantara dan menerjang beberapa sungai deras untuk menuju perkampungan.
Baca SelengkapnyaPemicunya, rombongan pengantar jenazah ini ugal-ugalan dan memepet Bripda M Fathul.
Baca SelengkapnyaBegini jadinya seorang penjahat kasus kejahatan serius disuapi polisi usai ditembak kakinya.
Baca SelengkapnyaTim Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) yang dipimpin Pudji Hartanto Iskandar memantau persiapan pengamanan Operasi Ketupat 2024 di wilayah hukum Polda Jatim
Baca Selengkapnya