Kasus dr Ayu jadi perhatian dokter di Prancis dan Belanda
Merdeka.com - Kasus dr Dewa Ayu Sasiary yang dihukum Mahkamah Agung (MA) 10 bulan penjara karena melakukan malpraktik mendapat perhatian dari dokter di Prancis dan Belanda. Menurut Guru Besar Ilmu Hukum Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) dr Wila Chandrawila, kasus tersebut terbilang langka sehingga mengundang reaksi dokter se-Indonesia.
"Kasus ini sangatlah langka dan sangat luar biasa," kata dr Wila dalam Diskusi Terbuka Hukum Kesehatan, di Fakultas Kedokteran Unpad Bandung, Rabu (27/11).
Menurut dia, kejadian ini diperkirakan ada antara 1 dari 8.000 sampai 1 dari 80 ribu persalinan. Kurang lebih 19 persen saat section cesarean dan 11 persen persalinan.
Selain persalinan, kejadian emboli air ketuban dapat pula terjadi pada awal kehamilan, keguguran trimester kedua, saat aniosentesis, dan pada kejadian trauma abdominal. Angka kematian di usa 60-80 persen.
"Jadi tidak ada kejahatan. Karena tidak ada dokter yang ingin pasiennya celaka," terangnya.
Menurut dia, dr Ayu adalah korban kriminalisasi, sehingga ke depan penegak hukum harus belajar atas kejadian tersebut. Dia menilai MA yang menjatuhi vonis dr Ayu bersalah melalaikan kode etik dokter.
"Hukum yang ditegakkan adalah hukum umum, tapi tidak menegakkan hukum khusus, hakim di Indonesia ini harus belajar lagi, bahwa di sini ada hukum kedokteran," ungkapnya.
Dia menegaskan, jangan sampai peradilan di Indonesia yang sudah tercoreng ditambah kembali dengan pemberitaan yang semakin membuat negatif. "Ini sudah diketahui internasional, kalau dibiarkan MA kita malu," katanya.
Dokter Ayu kini menempuh upaya hukum, yaitu peninjauan kembali (PK) dan didukung penuh dokter di Indonesia. Menurut dia, langkah itu sudah harus dilakukan. "Ini harus diselesaikan secara nasional. Perjuangkan PK. Mudah-mudahan Hakim Agung menyadari. Novum sudah diusahakan," tegasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ia membenarkan jika dokter Lo Siauw Ging MARS saat ini sedang mendapat perawatan di Rumah Sakit Kasih Ibu (RSKI) Solo.
Baca SelengkapnyaPemberian ASI merupakan hal penting pada bayi. Dalam pemberiannya, dokter anak menyebut cukup dilakukan selama 15-30 menit.
Baca SelengkapnyaIkatan Dokter Indonesia (IDI) menyebutkan bahwa Indonesia membutuhkan 78.400 dokter spesialis.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sejumlah kondisi batuk pada bayi tidak perlu terlalu dikhawatirkan orangtua dan tidak selalu harus diobati.
Baca SelengkapnyaSetelah menjalani pemeriksaan, hasilnya mampu membuat dokter sedih hingga gregetan.
Baca SelengkapnyaDiungkap sang istri, dokter tersebut kedapatan tetap melayani kendati tengah berlibur.
Baca SelengkapnyaDokter Palestina: Tentara Israel Abaikan Bayi di Rumah Sakit Sampai Meninggal dan Membusuk
Baca SelengkapnyaSelama menjadi dokter, ia sering menyisihkan uang pribadinya untuk biaya berobat pasien yang tidak mampu.
Baca SelengkapnyaDokter Saskia menyarankan agar tidak langsung mencuci muka setelah beraktivitas di luar ruangan atau terpapar sinar matahari.
Baca Selengkapnya