Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kasus Covid-19 Melandai, Garut Dibayangi TBC dan DBD

Kasus Covid-19 Melandai, Garut Dibayangi TBC dan DBD Fogging di Perumahan Jakarta Barat. ©2021 Liputan6.com/Johan Tallo

Merdeka.com - Kasus Covid-19 di Kabupaten Garut saat ini diketahui melandai. Sampai Senin (1/11) siang, dari 24.730 kasus, 23.456 orang dinyatakan sembuh, 1.171 meninggal, 11 orang melakukan isolasi mandiri, dan 2 orang dirawat dan diisolasi di rumah sakit.

Namun setelah melandainya kasus Covid-19 di Kabupaten Garut, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Leli Yuliani menyebut, kini pihaknya mewaspadai penyakit paru-paru akibat kuman mycobacterium tuberculosis (TBC) dan demam berdarah dengue (DBD).

“Karena masuk hujan harus antisipasi DBD dan TBC juga. Yang TBC lumayan banyak, ada penambahan tapi kan baru awal musim hujannya, masih belum terlalu ini. Ya lebih meningkat dibanding musim kemarau,” sebut Leli, Senin (1/11).

Leli menjelaskan, kasus TBC bukan karena musim hujan saja, tapi juga termasuk penularan dari yang menderita. “Tidak diobati maksimal, tidak optimal, tidak sesuai standar, jadinya menularkan ke orang terdekatnya,” jelasnya.

Saat ini, diakui Leli, pihaknya saat ini tengah menggencarkan penemuan kasus TBC di Kabupaten Garut.

“Karena kita giatkan temuan dan pelaporannya, jadi mungkin saja dulu banyak cuma tidak terlaporkan. Sekarang kita mengaktifkan kader-kader untuk mengenali gejala TBC. Kalau menemukan ada yang bergejala seperti itu dibawa ke Puskesmas dicek dahaknya. Mungkin saja kasusnya segitu-gitu saja, cuma kemarin-kemarin enggak dilaporkan karena fokus ke Covid-19 sekarang dilaporkan, sekarang sedang menggiatkan laporan,” ungkapnya.

Untuk kasus TBC, menurutnya, paling banyak ditemukan saat ini di wilayah perkotaan yang padat penduduk. Tidak hanya penduduknya yang padat, persoalan lainnya juga adalah kondisi rumahnya yang berdesak-desakan, hingga ventilasinya yang kurang.

“Jadinya penyakit (TBC) semakin cepat berkembang biak,” katanya.

Tidak hanya TBC, kasus DBD pun saat ini menurutnya sedang mengalami peningkatan karena sudah memasuki musim penghujan. Namun ia memastikan bahwa jumlahnya tidak signifikan.

Leli meminta agar masyarakat mengetatkan pola hidup bersih dan sehat dan juga menerapkan protokol Kesehatan dengan ketat. Langkah tersebut menurutnya harus dilakukan oleh masyarakat untuk mengantisipasi penyakit yang bisa muncul di musim hujan dan pandemi Covid-19.

“Masyarakat sudah tahu apa yang sudah dilakukan, tapi kita akan kembali sosialisasikan tentang tata cara menghindari DBD. Kita juga sudah melakukan persiapan, mulai fogging dan lainnya,” tutup Leli.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gejala DBD Berubah pada Penyintas Covid-19, Sejauh Apa Bahayanya?
Gejala DBD Berubah pada Penyintas Covid-19, Sejauh Apa Bahayanya?

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut, perubahan gejala tersebut akibat pengaruh reaksi imunologi.

Baca Selengkapnya
Kemenkes: Penyintas Covid-19 yang Kena DBD Tak Muncul Bintik Merah, Tapi Demam Tak Reda hingga 10 Hari
Kemenkes: Penyintas Covid-19 yang Kena DBD Tak Muncul Bintik Merah, Tapi Demam Tak Reda hingga 10 Hari

Kemenkes memperoleh beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19, salah satunya datang dari Kota Bandung.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi

Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.

Baca Selengkapnya
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023

Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.

Baca Selengkapnya
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman

Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.

Baca Selengkapnya