Kasus Covid-19 Jateng Melonjak, Dinkes Solo Minta RS Tambah Jumlah Tempat Tidur
Merdeka.com - Melonjaknya kasus Covid-19 di sejumlah wilayah Jawa Tengah membuat Pemerintah Kota Solo melakukan langkah antisipatif. Salah satunya meminta pengelola rumah sakit agar menambah jumlah tempat tidur untuk para pasien.
"Tanggal 25 Mei dulu saya sudah mengeluarkan surat agar rumah sakit meningkatkan kapasitas tempat tidur," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo, Siti Wahyuningsih, Senin (14/6).
Menurut Siti, saat ini tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) mencapai 73 persen. Bahkan, lanjut dia, ketersediaan untuk kamar ICU tinggal 4 kamar saja.
"Jumlah kapasitas untuk ICU secara keseluruhan ada 127. Tapi sudah terisi 123 kamar. Untuk 4 ruangan ICU yang tersisa ada di rumah sakit pusat," katanya.
Sementara untuk tempat isolasi biasa sebanyak 636 kamar dan lebih dari setengahnya sudah penuh. Oleh karena itu, dirinya sudah meminta rumah sakit menambah kapasitas inap untuk pasien Covid-19.
"Ruang ICU itu kan tidak mudah, bahkan untuk pasien yang dirawat di ICU saat ini kebanyakan dari luar kota," kata dia.
Siti juga meminta, masyarakat agar selalu waspada terhadap paparan Covid-19, serta mematuhi protokol kesehatan, agar terhindar dari paparan virus.
"Kita tetap harus paham, ada jenis Kudus (varian virus Delta dan Kappa) di Soloraya kan ada. Intinya waspada, bagaimana membetengi dan proaktif. Satgas Covid-19 agar diaktifkan kembali, jogo tonggo juga perlu diaktifkan lagi," papar Siti.
Guna memastikan kondisi pasien, pihaknya juga meminta agar pemeriksaan ditingkatkan. Hal tersebut untuk memastikan apakah pasien cukup dikarantina atau harus dirawat di rumah sakit.
"Assesment harus lebih ditingkatkan, bagi yang merujuk, menerima, dan pengawasan," pungkas Siti.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaOrang yang memiliki kebiasaan tidur kurang dari tujuh jam setiap malam memiliki risiko kematian yang lebih tinggi. Yuk, simak penjelasan lengkapnya!
Baca SelengkapnyaRentetan gempa yang terjadi di Sumedang masih membuat warga trauma hingga memilih tidur di luar rumah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaTiba-tiba tembok tetangga yang lebih tinggi runtuh dan menimpa rumah Suyoto
Baca SelengkapnyaAtta merasa sangat beruntung karena dikelilingi oleh orang-orang terdekatnya yang selalu mendampinginya dalam suka maupun duka.
Baca SelengkapnyaTidur merupakan fase penting untuk memulihkan kerja tubuh. Walau begitu, terlalu banyak tidur ternyata bisa menjadi penyebab masalah kesehatan tertentu.
Baca SelengkapnyaTidur usai sahur bisa memicu sejumlah masalah kesehatan yang tidak terduga, mulai dari gangguan pencernaan hingga peningkatan risiko penyakit jantung.
Baca SelengkapnyaIbu menyusui cenderung kekurangan tidur sehingga penting untuk melakukan sejumlah cara mengatasinya.
Baca Selengkapnya