Kasus Covid-19 di Sumsel Tembus 693, Warga Palembang Dilarang Takbiran Keliling
Merdeka.com - Jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Sumatera Selatan hari ini bertambah 19 pasien baru. Sehingga kini menjadi 693 orang. Umat muslim dilarang menggelar takbiran keliling karena rentan terjadi penularan Covid-19.
Juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Sumsel Yusri mengungkapkan, pasien baru itu terdiri dari delapan orang dari Palembang, enam dari Ogan Komering Ulu, dua dari Lubuklinggau, kemudian Musi Banyuasin, Ogan Komering Ulu Selatan dan Lahat masing-masing satu orang. Semuanya tertular dari kasus positif sebelumnya.
"Hari ini ada 19 kasus pasien baru, total ada 693 orang. Pasien meninggal satu orang asal Palembang, jumlahnya menjadi 22 orang dan sembuh bertambah 17 orang, total 95 orang," ungkap Yusri, Jumat (22/5).
Sementara, sampel yang masih diperiksa di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Palembang sebanyak 1.825. Orang-orang yang telah diambil sampel diminta tidak beraktivitas di luar rumah karena dikhawatirkan menularkan ke orang lain jika hasilnya positif.
"Kami minta karantina atau isolasi mandiri di rumah," tegasnya.
Sementara itu, Wali kota Palembang Harnojoyo mengimbau masyarakatnya tidak menggelar takbiran keliling pada malam lebaran nanti. Dia menyarankan takbiran hanya dilakukan di masjid dengan protokol Covid-19.
"Jangan ada takbiran keliling, hindari keramaian, itu rentan penyebaran virus," kata dia.
Selain itu, dia juga mengimbau tidak melaksanakan salat Idul Fitri di masjid atau lapangan yang mengajak banyak orang. Disarankan salat digelar di rumah masing-masing yang diikuti seluruh anggota keluarga.
"Mari kita rayakan kemenangan bersama keluarga, kita ngumpul sama-sama. Kebiasaan saling berkunjung diminta ditiadakan dahulu, banyak cara bisa dilakukan untuk bersilaturahmi dan menyampaikan maaf," pungkasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.
Baca SelengkapnyaDua akor siamang dievakuasi dari rumah pemeliharanya dengan kondisi memprihatinkan
Baca SelengkapnyaTiba-tiba tembok tetangga yang lebih tinggi runtuh dan menimpa rumah Suyoto
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Meski perhitungan berlangsung hingga dini hari keesokan harinya para petugas tersebut sampai saat ini dalam kondisi sehat.
Baca SelengkapnyaRumah itu sempat menjadi tempat tidur para pemulung dan anak jalanan.
Baca SelengkapnyaRentetan gempa yang terjadi di Sumedang masih membuat warga trauma hingga memilih tidur di luar rumah.
Baca SelengkapnyaWarga mengevakuasi mereka ke rumah sakit terdekat. Namun karena keterbatasan peralatan, keduanya dirujuk ke Palembang.
Baca SelengkapnyaDia yakin jika MAH sudah dirawat sesuai standar operasional pekerja.
Baca SelengkapnyaDaratan hingga rumah penduduk terancam hilang akibat abrasi yang terus terjadi
Baca Selengkapnya