Kasus Antasari Azhar, Polda periksa Koordinator MAKI sebagai saksi

Merdeka.com - Polda Metro Jaya melakukan pemeriksaan terhadap Koordinator Masyarakat Anti-Korupsi Indonesia (MAKI), Boyamin Saiman. Dia diperiksa sebagai saksi atas dugaan keterangan palsu yang dilakukan dua saksi dalam kasus Antasari Azhar.

Boyamin yang diperiksa di Subdit Keamanan Negara (Subditkamneg) Direskrimum Polda Metro Jaya, membenarkan dirinya diperiksa untuk memberikan keterangan terkait kasus tersebut.

"Saya diperiksa sebagai saksi dugaan sumpah keterangan saksi palsu kriminalisasi Pak Antasari di Pengadilan Negeri Jaksel," kata Boyamin di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (15/1).

Dia menambahkan, apa yang dilakukannya itu adalah salah satu upaya meringankan hukuman dari mantan ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Keterangan saya sebagai saksi adalah salah satu upaya bebaskan Antasari Azhar," ujarnya.

Dari pantauan merdeka.com, sampai saat ini pemeriksaan terhadap Boyamin masih terus dilakukan di Unit III Subditkamneg Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

Diketahui, Antasari Azhar telah melaporkan Jeffry Lumempouw dan Etza Imelda Fitri Mumu lantaran keduanya diduga memberikan kesaksian palsu dalam persidangan kasus pembunuhan Dirut PT Rajawali Putra Banjaran, Nasrudin Zulkarnaen, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Dalam kesaksiannya, kedua orang itu menyatakan melihat adanya SMS teror yang dilakukan Antasari ke Nasrudin. Dari keterangan mereka SMS tersebut berisi 'Maaf Mas, masalah ini cukup kita berdua saja yang tahu. Kalau sampai ter-blow up, tahu konsekuensinya'.

Atas kesaksian itu, Antasari dijatuhi hukuman penjara selama 18 tahun. Padahal berdasarkan data call detail record (CDR), menyatakan semua handphone milik Antasari sejak Februari-Maret 2009 tidak adanya komunikasi antara Antasari ke Nasrudin.