Kasus Aktif Covid di Indonesia di Bawah Rata-Rata Dunia, Angka Positif Turun 4,5%
Merdeka.com - Juru Bicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito menuturkan, persentase kasus aktif Covid-19 di Indonesia berada di bawah rata-rata dunia. Pada hari ini, jumlah kasus aktif di Indonesia 60.685 atau 16,4 persen. Sementara itu, ada 10,4 juta kasus aktif di dunia atau 23,8 persen. Kasus aktif di Indonesia selisih 7 persen dengan kasus aktif di dunia.
"Kasus aktif dunia 23,8 persen. Sementara Indonesia 16,4 persen. Ini adalah kabar baik karena jumlah kasus sembuh di Indonesia sudah 322.248 orang hari ini," ujar Wiku saat konferensi pers yang disiarkan melalui kanal youtube BNPB Indonesia, Selasa sore (27/10).
Selain itu, Wiku menyatakan persentase kasus positif pada pekan ini turun 4,5 persen. Persentase kasus positif harus selalu ditekan setiap minggunya.
"Kasus Covid-19 di tingkat nasional cenderung menurun dari pekan sebelumnya. Penurunannya sebesar 4,5 persen. Ini adalah perkembangan ke arah lebih baik," ujarnya.
Kabar baik lainnya, yakni datang dari persentase kasus sembuh. Wiku memaparkan, kasus sembuh di dunia cenderung menurun dalam beberapa pekan terakhir. Namun, kasus sembuh Indonesia justru mengalami kenaikan. Persentase kesembuhan Indonesia sebesar 81,3 persen, sementara persentase kesembuhan dunia hanya 73, 5 persen.
Dari kondisi ini Wiku semakin optimistis Indonesia bisa segera menekan jumlah kasus positif dan kematian akibat Covid-19. Bahkan dia yakin kasus kematian bisa ditekan sampai nol kasus.
"Persentase kasus sembuh di dunia cenderung menurun, sedangkan di Indonesia meningkat. Ini juga kabar baik yang harus dipertahankan. Sehingga angka kesembuhan bisa naik terus dan tidak ada lagi yang meninggal," tegasnya.
Meskipun persentase kasus aktif Indonesia di bawah rata-rata dunia, namun persentase kasus kematian masih di atas angka dunia. Per 27 Oktober 2020, sebanyak 13.512 warga Indonesia meninggal dunia akibat Covid-19. Persentase kematian menjadi 3,4 persen. Angka ini masih di atas persentase kematian dunia yang hanya 2,6 persen.
Wiku mengajak masyarakat Indonesia untuk menurunkan persentase kematian agar berada di bawah angka dunia. Cara menurunkannya, yakni dengan menekan penambahan kasus positif. Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat Indonesia untuk tidak keluar rumah pada libur panjang peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW pada Rabu (28/10) hingga Minggu (1/11) mendatang.
"Kami mohon kesiapsiagaannya untuk mengantisipasi timbulnya klaster libur panjang. Bagi masyarakat kami imbau dengan sangat untuk berlibur di rumah saja," ujarnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaPasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit RI Naik 255 Persen
Tjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaSejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca Selengkapnya61 Kasus Positif Covid-19 Ditemukan di DIY
Lonjakan kasus Covid-19 terjadi di DIY. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY saat ini sudah tercatat 61 kasus positif Covid di provinsi itu.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker
Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaKemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaCovid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca Selengkapnya