Kasar tertibkan demo BBM, polisi diadukan ke Komnas HAM
Merdeka.com - Anggota Serikat Kerakyatan Indonesia (Serikat) Ricardo Pangaribuan mendatangi Komnas HAM untuk mengadukan aparat kepolisian Polresta Medan atas tindakannya yang dinilai telah melanggar HAM.
Dia menganggap tindakan polisi sudah melewati batas kewajaran ketika meredam aksi demonstrasi menolak kenaikan harga BBM yang dilakukan massa yang tergabung dalam barisan mahasiswa rakyat (Barak) beberapa waktu lalu.
Dari awal mereka berdemonstrasi, para demonstran tidak dikawal oleh pihak kepolisian, padahal Barak sudah melapor sebelumnya. "Polisi sudah melanggar ham," kata Ricardo di Komnas HAM, Senin (24/6).
"Pada saat BBM diumumkan naik kami ada dan beberapa orang melakukan pengerusakan di beberapa fasilitas umum dan restoran KFC, tapi kami segera menghentikannya," ujarnya.
Melihat keadaan sudah tidak kondusif, lanjutnya, beberapa mahasiswa pergi ke Polresta Medan yang jaraknya sekitar 500 meter dari lokasi untuk meminta polisi datang.
Setelah sampai di kantor polresta ternyata polisi sudah membentuk barisan dengan peralatan lengkap termasuk tameng dan pentungan.
"Tanpa aba-aba, sesampainya di lokasi demonstrasi mereka membabi-buta menyerang kami dan tawuran pun terjadi," tuturnya.
Para demonstran yang kewalahan menghadapi polisi yang makin brutal dengan mengeluarkan tembakan dan gas air mata akhirnya masuk ke Kampus HKBP Nommensen. Ricardo pun mencoba untuk bernegosiasi dengan polisi.
"Mengingat banyak teman-teman yang terluka kami mencoba bernegosiasi tapi tanpa alasan yang jelas lagi-lagi kami diserang. Sampai akhirnya berhasil masuk kampus dan merusak kaca-kaca kelas dan merusak fasilitas kampus," terangnya.
Tidak hanya itu, ada sekitar 87 orang tertangkap lalu ditidurkan di jalanan dan dipukuli dengan benda tumpul. "Bahkan ada kawan kami yang kakinya patah karena dilindas motor oleh polisi," ucapnya.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sosok pamen polri ceritakan masa lalunya saat pernah ditegur Polantas hingga benci polisi tapi kini jadi perwira polisi.
Baca SelengkapnyaPemudik juga bisa menitipkan rumah kosongnya kepada polisi agar terus dipantau selama mudik
Baca SelengkapnyaSampai saat ini pihak kepolisian masih mendalami kronologi kecelakaan tersebut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Situasi sempat panas karena pendemo merangsek maju berhadapan dengan polisi.
Baca SelengkapnyaPolisi sebelumnya menelusuri baliho salah satu partai politik yang menimpa pengendara motor di Kembangan.
Baca SelengkapnyaWarga dan pedagang yang melihat Maya merintih kesakitan mencoba membantunya dan langsung menghubungi petugas keamanan.
Baca SelengkapnyaKesulitan melacak jejak digital satu keluarga itu setelah polisi melihat kondisi handphone sudah tidak utuh.
Baca SelengkapnyaAkibatnya, pagar-pagar rusak dan nyaris roboh. Polisi dengan cepat, memotong tambang.
Baca SelengkapnyaSebanyak 17 orang mengalami luka-luka. Kasus ini masih diselidiki kepolisian.
Baca Selengkapnya