Kasal Prediksi Kapal Selam Nanggala-402 Bisa Bertahan 72 Jam
Merdeka.com - Kepala Staf TNI AL (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono memperkirakan, oksigen dalam kapal selam Nanggala-402 yang hilang kontak di perairan Bali bisa bertahan hingga 72 jam dalam kondisi black out. Sehingga, kata dia memprediksi Kapal Selam bisa bertahan hingga Hari Sabtu pukul 3 pagi.
"Kemampuan oksigen KRI Nanggala jika dalam kondisi yang diperkirakan black out seperti sekarang ini maka mampu (bertahan) 72 jam atau kurang lebih 3 hari. Kalau kemarin hilang kontak jam 3, maka bisa sampai Sabtu jam 3," kata Laksamana Yudo saat konferensi pers di Lanud Gusti Ngurah Rai, Bali, Kamis (22/4).
Dia pun berharap KRI Nanggala-402 bisa ditemukan sebelum oksigen tersebut habis. Harapannya, sebelum hari Sabtu, tim pencari gabungan bisa menemukan dan mengevakuasi kapal selam yang hilang kontak pada Rabu dini hari itu.
"Mudah-mudahan Nanggala-402 dapat segera ditemukan dengan kondisi oksigen yang masih ada," harapnya.
Secara terpisah, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksma Julius Widjojono mengatakan bahwa ketersediaan logistik terpenuhi hingga 90 persen
"Kalau mereka latihan kemarin, maka saat ini logistik mungkin masih terpenuhi 90 persen. Untuk kebutuhan logistiknya juga cukup layak," katanya saat dikonfirmasi merdeka.com, Kamis (22/4).
Sebagai informasi, KRI Nanggala-402 hilang kontak dalam kondisi siap tempur saat latihan penembakan torpedo hari Rabu (21/4) dini hari. Tepatnya sekitar pukul 03.00 setelah izin menyelam.
"jam 23.30 kita isyaratkan terbit untuk mulai latihan namun pukul 03.00 KRI Nanggala izin menyelam pada kedalaman 13 meter dan persiapan menembak torpedo," ujarnya.
"jam 03.46 sea rider memonitor periskop dan lampu pengenal dari Nanggala perlahan mulai menyelam dan tidak terlihat. Jam 03.46-04.46 tim penembakan terus menerus memanggil Nanggala tapi tidak ada respon," lanjutnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cegah Kepadatan di Pelabuhan, Kemenhub Tambah Jumlah Perjalanan ke Jawa
Cegah Kepadatan di Pelabuhan, Kemenhub Tambah Jumlah Perjalanan ke Jawa
Baca SelengkapnyaPengamanan Lanal Banyuwangi Kini Diperkuat KAL Sembulungan
Kapal ini merupakan buatan dalam negeri yang diproduksi dengan teknologi yang lebih modern.
Baca SelengkapnyaWarga Tangerang Mulai Pilih KA Bandara Dibanding KRL, Penumpang Diprediksi Membludak Saat Nataru
Jumlah penumpang KA Bandara saat ini telah naik tiga kali lipat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Usai Buang Air Kecil, Polisi Jatuh dari Kapal dan Hilang
Dia menyebut, hingga siang ini pencarian masih terus dilakukan namun hasil masih nihil. Unsur terlibat.
Baca SelengkapnyaKapal Pembawa Kotak Suara Pemilu di Mentawai Kecelakaan Dihantam Ombak, KPU Tidak akan Gelar Pemilihan Suara Ulang
Kejadian itu pada saat pergeseran logistik pemilu dari Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Saliguma menuju Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Siberut Tengah
Baca SelengkapnyaMudik Lebaran 2024, Pemudik di Lampung Antre 3 Jam untuk Masuk Kapal ke Merak
Ratusan kendaraan roda empat milik pemudik tersebut memadati Pelabuhan Bakauheni untuk menunggu antrean masuk naik ke geladak kapal.
Baca Selengkapnya7 WNI Hilang saat Kapal Nelayan Tenggelam di Lepas Pantai Korea Selatan
Dua anggota kru ditemukan tidak sadarkan diri di dalam kapal dan telah dibawa ke rumah sakit. Sementara itu, operasi pencarian anggota lainnya masih dilakukan.
Baca SelengkapnyaPencarian Korban Kapal Tenggelam di Selayar, Lima Ditemukan Meninggal Dunia dan 18 Masih Hilang
Pencarian korban dilanjutkan hari ini menggunakan RIB Kamajaya.
Baca SelengkapnyaKapal Nelayan Rute Jakarta-Lombok Angkut 37 Orang Tenggelam di Selayar, 2 Meninggal dan 24 Hilang
Namun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.
Baca Selengkapnya