Kapolri sebut KPK & BNN muncul karena polisi tak dipercayai lagi
Merdeka.com - Kapolri Jenderal Sutarman mengimbau kepada seluruh jajaran Polda Sumsel untuk lebih maksimal melayani masyarakat. Dia menilai, kepercayaan masyarakat terhadap Polri kian memudar dengan munculnya beberapa lembaga baru penindak kejahatan di Indonesia, seperti Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Sekarang sudah ada BNN dan KPK. Bukan tidak mungkin, akan muncul lembaga baru jika kita (polisi) dinilai tidak optimal, tidak dipercayai lagi," ungkap Sutarman di Palembang, Rabu (24/9).
Padahal, kata Sutarman, narkotika dan korupsi dulunya hanya ditangani Polri dan kejaksaan saja. Namun, karena dinilai tidak cukup mampu menyelesaikan dua perkara utama negara, kedua lembaga itu dibentuk.
"Tapi sekarang, apapun yang dilakukan KPK didukung masyarakat. Itu yang harus kita rebut kembali," ujarnya.
Oleh karena itu, Sutarman mengajak anak buahnya untuk meningkatkan profesionalitas dan penguatan kinerja dalam menuntaskan persoalan yang terjadi di masyarakat.
"Polri masih satu-satunya lembaga yang dibutuhkan masyarakat untuk menuntas kriminalitas. Mari kita jaga amanah ini dengan kinerja yang maksimal," tutupnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
DPR Minta KPK Usut Terduga Pelaku yang Bocorkan Informasi OTT
Akibatnya, kebocoran infomasi kerap membuat gagal operasi tangkap tangan (OTT).
Baca SelengkapnyaSanksi Pembatasan Kegiatan Usaha Dicabut OJK, Akulaku PayLater Kembali Salurkan Pembiayaan
Akulaku diminta meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik dan pelaksanaan manajemen risiko dalam menjalankan kegiatan usaha BNPL.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
KPK Tetapkan Kepala BPPD Sidoarjo Jadi Tersangka Korupsi Pemotongan Insentif Pegawai
AS ditahan 20 hari pertama terhitung tanggal 23 Februari 2024 sampai dengan 13 Maret 2024 di Rutan KPK.
Baca SelengkapnyaKPK Tagih Komitmen Prabowo-Gibran dalam Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi
KPK ingatkan pasangan Prabowo-Gibran dalam hal memperkuat KPK
Baca SelengkapnyaKPK Ancang-Ancang Lawan Praperadilan Mantan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor
Gus Mudhlor ditetapkan KPK sebagai tersangka seteah diduga terlibat melakukan pemotongan dana insentif ASN.
Baca SelengkapnyaPolisi Kembangkan Kasus Pembakaran Pemukiman saat Iring-iringan Jenazah Lukas Enembe
Polisi masih mencoba mencari pelaku lain dalam kasus pembakaran ini.
Baca SelengkapnyaKPK Terbitkan Sprindik Baru untuk Jerat Mantan Wamenkum HAM Eddy Hiariej
Ali menjelaskan keputusan penerbitan sprindik baru dalam penanganan kasus korupsi ini dilakukan setelah penyidik melakukan gelar perkara beberapa waktu lalu.
Baca SelengkapnyaKPK Bahas Peluang Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali Jadi Tersangka Pemotongan Dana ASN
Ketika penyidik merasa telah terpenuhi alat bukti, maka tentu kedua penyelenggara negara itu akan ditetapkan sebagai tersangka.
Baca Selengkapnya