Kapolri: Kerusuhan Manokwari Papua Dipicu Kabar Hoaks
Merdeka.com - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengakui jika kerusuhan yang terjadi di Manokwari Papua, dipicu dari hoaks yang sengaja dikembangkan oleh pihak-pihak tertentu. Untuk itu, pihaknya meminta pada semua pihak untuk ikut meredam kesalahpahaman ini.
Kapolri menjelaskan, aksi massa di Papua ini di 'triger' dari adanya kejadian di Jawa Timur, khususnya Surabaya dan Malang. Menurutnya, ada kesalahpahaman yang terjadi saat itu.
"Malam itu sebetulnya hanya peristiwa kecil, yang sebetulnya sudah dilokalisir, dan diselesaikan oleh muspida setempat baik ibu Gubernur, Kapolda maupun Pangdam, sudah dinetralisir tapi kemudian muncul hoaks. Kemarin memang ketriger gara-gara ada kesalapahaman dan membuat kata-kata yang kurang nyaman. Sehingga sahabat-sahabat kita yang ada di Papua merasa terusik dengan bahasa-bahasa seperti itu. Dan ada pihak-pihak yang mengembangkan kejadian yang ada di Surabaya dan Malang," ujarnya, Senin (19/8).
Ia menambahkan, persoalan itu sebenarnya sudah dilokalisir oleh muspida setempat. Namun, ada kesimpangsiuran informasi atau kesalah pahaman, sehingga membuat warga Papua merasa terusik.
"Ada kesimpangsiuran informasi, kemudian mungkin ada yang membuat kata-kata yang kurang nyaman sehingga saudara kita yang ada di Papua mungkin merasa terusik dengan bahasa seperti itu dan ada pihak-pihak yang mengembangkan informasi seperti itu untuk kepentingan mereka sendiri," tambahnya.
Ia menambahkan, munculnya hoaks mengenai kata yang kurang etis dan ada juga hoaks gambar seolah-olah warga dari Papua yang meninggal, menjadi berkembang dan dikembangkan oleh oknum tertentu, sehingga membuat mobilisasi massa membuat kerusuhan.
"Jadi saya minta kepada saudara-saudara kita yang ada di Papua, saya sendiri pernah menjadi bagian dari Papua, dua tahun saya berdinas di sana, sangat memahami kondisi psikologis saudara kita di Papua, jangan mudah terpancing, dengan berita-berita yang tidak benar," tegasnya.
Terkait dengan kondisi saat ini, Kapolri mengaku sudah mulai berangsur kondusif. Namun, ia menyatakan kalau perlu tambahan pasukan pihaknya akan mengirim dari bantuan dari daerah terdekat seperti Maluku atau dari Sulawesi.
"Yang jelas setahu saya kota Manokwari kota relijius. Itu kota kristiani yang pertama kali masuk di Papua. Saya mengimbau kepada saudara-saudara kita adik-adik mahasiswa tolong kita jaga perdamaian kota Manokwari jadi yang religius. Jaga kedamaian dan cinta kasih
Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah Indarparawansa mengatakan, jika dirinya sudah berkomunikasi dengan Gubernur Papua terkait dengan hal ini. Ia juga menyatakan, jika selama ini komunikasi antara Forkompimda dengan mahasiswa Papua sudah terjalin dengan baik.
"Komunikasi Forkopimda dengan mahasiswa Papua yang selama ini terjalin sangat baik intensif pada saat kita kampanye untuk membangun pemilu damai mereka juga hadir. Tadi saya telepon dengan gubernur Papua, kami mohon maaf karena sama sekali itu bukan mewakili suara masyarakat Jatim. Untuk itu harus dibedakan antara letupan yang bersifat dari personal dengan apa yang sebetulnya menjadi komitmen Jatim selalu mengingatkan jogo Jatim," tegasnya.
Ia pun menambahkan, agar tidak terjadi insiden serupa, pihaknya sudah meminta agar dilakukan koordinasi antara perwakilan Forkopimda dari Kebangpol dan OKP.
"Tadi pagi juga sedang dilakukan koordinasi perwakilan Forkopimda dari kesbangpol sudah melakukan koordinasi dengan OKP. Insya Allah nanti Gubernur Papua akan ke Jatim mereka juga akan mengkomunikasikan dengan mahasiswa papua yang sedang studi di Jatim tak hanya Surabaya dan Malang tapi daerah lain," tegasnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapolsek Manipa Seram Bagian Barat Dicopot karena Jarang Ngantor
Pencopotan Kapolsek dilakukan setelah masyarakat mengeluhkan kinerjanya.
Baca SelengkapnyaBegini Cara Polri Ajak Masyarakat Lawan Hoaks Terkait Pemilu
Polisi mengajak masyarakat untuk melawan hoaks terkait Pemilu.
Baca SelengkapnyaUnggahan Unik Kapolri Sigit di Media Sosial Ucapkan Harlah ke-101 NU, Ada Warga Konoha Bersarung
Melalui akun media sosialnya, Kapolri menyebut NU menjadi salah satu pilar bangsa dalam mengisi kemerdekaan
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polresta Pekanbaru Gandeng Diskominfo untuk Sosialisasi Pemilu & Tangkal Hoaks
Masyarakat diimbau untuk selalu mengecek kebenaran informasi sebelum menyebarkannya dan melaporkan hoaks kepada pihak berwenang.
Baca SelengkapnyaSebut Situasi Papua Aman, Kapolda dan Pangdam Berharap Perayaan Natal & Tahun Baru Lancar dan Damai
Seperti diketahui, teror KKB tak pernah berhenti. Tak hanya menyasar personel Polri dan prajurit TNI yang bertugas. Mereka juga melukai warga sipil.
Baca SelengkapnyaKondisi Terkini Sugapa Papua Usai Pembakaran Rumah Warga dan Penyerangan Pos TNI-Polri oleh KKB
Kapolres mengaku, aksi penyerangan disertai penembakan itu dilakukan KKB sejak Jumat (19/1) dari segala arah.
Baca SelengkapnyaKapolsek Mandau Basah-basahan Bawa Sembako ke Lokasi Banjir
Banjir terjadi akibat curah hujan yang tinggi hampir di seluruh Provinsi Riau.
Baca SelengkapnyaPolisi Ringkus Penyebar Hoaks Rekaman Forkopimda Batubara Dukung Prabowo-Gibran
Polisi menangkap terduga penyebar hoaks rekaman suara Forkopimda Batubara mendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaPolsek Bomakia Papua Diserang Masyarakat, Kaposek dan Anggota Polisi Dianiaya sampai Kabur
Saat ini situasi di Distrik Bomakia kembali aman dan kondusif masyarakat kembali aktivitas seperti biasanya.
Baca Selengkapnya