Kapolri: Aksi teror di Solo kelompok baru
Merdeka.com - Kapolri Jenderal Timur Pradopo menyebut teroris yang tewas tertembak di Solo kemarin malam adalah kelompok baru. Saat ini, Densus 88 tengah melakukan penyidikan mendalam tindak-tanduk kelompok ini.
Kapolri menjelaskan, kedua tersangka yang tewas tadi malam adalah pelaku penembakan di Pospam Gemblegan pada Jumat (17/8) lalu, kemudian peledakan granat di Pospam Gladak, Sabtu (18/8), dan penembakan anggota di Pos Polisi Singosaren, Kamis (30/8).
"Kami sudah memeriksa sejumlah saksi terkait aksi teror itu. Kami juga akan terus melakukan pengembangan lebih lanjut soal para pelaku yang masih usia muda merupakan kelompok baru itu," kata Timur di Solo, Sabtu (1/9).
Timur menambahkan, para tersangka teroris ini mendapatkan senjata api selundupan asal Filipina.
"Polisi dalam penyelundupan senjata api ini, akan melakukan langkah riil untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut," ujarnya.
Dugaan sementara, motif para tersangka melakukan penyerangan ke petugas kepolisian karena dendam.
"Mereka ingin balas dendam kepada kepolisian, karena tugas Polri merupakan pencegahan tindak hukum termasuk terhadap jaringan aksi terorisme," jelasnya.
Kapolri bertolak ke Solo didampingi Kabareskrim Mabes Polri Komjen Pol Sutarman, Pangdam IV Diponegoro Mayor Jenderal TNI Hardiono Suroso, Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Didiek S Triwidodo, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar. Didampingi Wakil Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo, rombongan segera menuju lokasi penembakan tadi malam untuk melakukan pemantauan.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sigit memastikan, TNI-Polri dalam keadaan siap untuk menciptakan rasa aman masyarakat dari gangguan kriminalitas selama arus mudik dan balik
Baca SelengkapnyaKapolri pun memerintahkan kepada seluruh anggotanya untuk terus siap-siaga.
Baca SelengkapnyaPenyidik telah berkoordinasi dengan Densus 88 Antiteror. Hasilnya, pelaku dipastikan bukan bagian dari jaringan terorisme.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kapolri Jenderal Sigit telah memberikan penghargaan agar merekrut Satrio untuk ikut pendidikan Bintara Polri lewat jalur khusus.
Baca SelengkapnyaPemilu bukan hanya olah politik, melainkan sebagai olah budaya dalam meningkatkan mutu di masyarakat.
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan polisi membongkar 290 kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
Baca Selengkapnya155.165 personel gabungan Polri, TNI dan stakeholder lain dikerahkan selama pelaksaan Operasi Ketupat sejak tanggal 4 hingga 16 April 2024.
Baca SelengkapnyaPernyataan Kapolri soal estafet kepemimpinan tak perlu ditafsirkan lebih jauh
Baca SelengkapnyaJalan lintas Sumatera terpantau macet parah sepanjang 12 kilometer pada Jumat (5/4) sore.
Baca Selengkapnya