Kapolda Metro Jaya: Kepercayaan publik pada polisi menurun
Merdeka.com - Menurut Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian, citra kepolisian di mata masyarakat telah menurun. Kata dia, pelayanan publik yang belum maksimal menjadi salah satu penyebab menurunya kepercayaan masyarakat terhadap polisi.
"Saya bicarakan citra polri. Kita harus cermati betul. Hasil survei suara pandangan masyarakat di media, adanya kecenderungan kepercayaan publik kepada polri ini menurun. Penyebabnya mulai dari pelayanan publik yang kurang bagus. Saat masyarakat melapor polisi, pilih-pilih. Yang tidak kasih uang, kita sepelekan," kata Tito dalam pidatonya saat melakukan kunjungan kerja ke Polres Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Tangerang, Banten, Senin (6/7).
Tito menambahakan, salah satu hal yang nyata dan masih banyaknya praktik percaloan dalam pelayanan pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM). Sehingga pelayanan bebas calo bagi masyarakat malah banyak belum terlaksana.
"Dalam pelayanan SIM masih banyak calo. Harganya di dongkrak naik. Kemarin Pak Kabid Propam nangkap anggota, yang mematok harga SIM sampai Rp 600 ribu. Saya sampaikan, langsung diproses itu," tutur Tito.
Lebih lanjut, mantan Kapolda Papua itu menambahkan, pelayanan yang kurang baik juga terjadi di bidang reserse. Menurutnya, masih banyak praktik damai alias 'delapan enam' dalam proses suatu kasus. Belum lagi lambannya penyidik dalam memproses suatu kasus tertentu.
"Cukup banyak di bidang reserse. Nah ini kalau dibiarkan, dapat berakibat buruk, kepercayaan publik yang jatuh dan turun dapat merugikan organisasi polri. Resiko macam-macam, status polri bisa digugat, agar ditempatkan kembali di bawah kementerian," jelasnya.
Oleh karenanya, ia mengingatkan kepada seluruh anggota polri tak terkecuali di wilayah hukum Polda Metro Jaya untuk memperbaiki citra polri ini. Tito kemudian mengimbau kepada seluruh anggotanya untuk mengembalikan tugas dan fungsi pokok Polri sebagai pengawal, pelayan, dan pengayom masyarakat.
"Dulu di jaman orde baru kita bagian dari penguasa, tapi skarang kita kembalikan ke tugas awalnya mengawal dan melayani masyarakat," imbaunya.
Selain itu, ia juga meminta kepada seluruh anggota Polri untuk mengurangi apapun segala bentuk pelanggaran. Sebab menurutnya, jika salah satu anggota saja yang melakukan pelanggaran, maka hal itu akan berdampak pada seluruh institusi Polri.
"Kurangi pelanggaran. Kalau pelanggaran terjadi itu memberikan gambaran kalau satu kesatuan itu berengsek," pungkas Tito.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Karyoto mengharapkan dibukanya markas polisi dan TNI sebagai tempat penitipan tersebut masyarakat yang ingin berpegian ke luar kota merasa aman dan nyaman.
Baca SelengkapnyaSebanyak 65 kasus di antaranya tengah ditangani kepolisian.
Baca SelengkapnyaPelayanan gerai SIM dan SIM keliling serta gerai Samsat dan Samsat keliling ditiadakan selama masa Operasi Mantap Brata atau pengamanan Pemilu 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penyediaan layanan SIM Keliling ini untuk membantu warga memperpanjang masa berlaku syarat legal berkendara.
Baca SelengkapnyaAtas peristiwa tersebut kerugian yang dialami korban ditaksir mencapai Rp501.900.000.
Baca SelengkapnyaSiskaeee sedianya dipanggil untuk dimintai keterangan sebagai tersangka pada Senin 15 Januari 2024 kemarin. Namun Siskaeee mangkir.
Baca SelengkapnyaKapolda memutuskan terhitung mulai 31 Januari 2024, Bripka NA diberhentikan tidak dengan hormat dari Dinas Bintara Polri.
Baca SelengkapnyaPerkara ini awalnya telah dilakukan upaya perdamaian antara kedua belah pihak. Hanya saja tidak menemui titik terang
Baca SelengkapnyaPolisi telah menjerat ke-37 tersangka sesuai pasal 365 dan 363 KUHP dengan ancaman penjara paling lama 9 tahun.
Baca Selengkapnya