Kapal tenggelam, 4 TKI ilegal tewas di Johor Bahru
Merdeka.com - Empat pendatang ilegal asal Indonesia tewas dan 38 lainnya selamat ketika kapal yang mereka tumpangi karam di perairan Pantai Sungai Tengah dekat Bandar Penawar, Kota Tinggi di Johor Bahru, Malaysia.
Peristiwa pada Selasa (14/10) dini hari itu diketahui pasukan patroli di pantai tersebut yang mendengar suara orang meminta tolong. Demikian dilaporkan berbagai media lokal di Kuala Lumpur, Rabu (15/10).
Kapal yang membawa sekitar 40 penumpang itu dalam perjalanan ke Batam Indonesia sebelum karam akibat dihantam ombak besar di perairan tersebut. Juru bicara polisi mengatakan, pasukan patroli yang tiba di lokasi menahan sebagian dari penumpang.
Para korban mengaku bahwa kapal yang mereka tumpangi untuk pulang ke Batam tenggelam, sehingga mereka terpaksa berenang ke pantai menyelamatkan diri.
Menurut juru bicara polisi, mayat salah seorang korban ditemukan di dekat pantai itu pada pukul 17.00 waktu setempat, dan polisi sampai saat ini belum mengetahui jumlah pasti penumpang kapal naas itu.
Hingga Selasa sore, baru satu mayat korban diketahui identitasnya yaitu Mustarom (34) yang akan pulang ke Jawa Tengah. Korban bekerja di Klang, Selangor.
Identitas itu diketahui setelah istri korban dihubungi petugas kamar mayat Rumah Sakit Kota Tinggi menggunakan kartu telepon korban.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada 33 orang yang berada di KM Parikudus terdiri dari 3 Anak Buah Kapal (ABK) dan 30 penumpang.
Baca SelengkapnyaSementara terkait apakah ada korban jiwa atau tidak, belum mengetahui secara pasti karena masih dalam upaya proses penyelamatan.
Baca SelengkapnyaNamun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bea Cukai Riau kembali menangkap kapal pembawa pakai bekas impor yang masuk ke wilayah Indonesia
Baca SelengkapnyaPencarian korban dilanjutkan hari ini menggunakan RIB Kamajaya.
Baca SelengkapnyaKeluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Baca SelengkapnyaRatusan kendaraan roda empat milik pemudik tersebut memadati Pelabuhan Bakauheni untuk menunggu antrean masuk naik ke geladak kapal.
Baca SelengkapnyaKejadian itu pada saat pergeseran logistik pemilu dari Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Saliguma menuju Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Siberut Tengah
Baca SelengkapnyaKapal itu itu membawa 50 kota suara, 40 bilik suara, serta 1 kardus C hasil dari 10 TPS.
Baca Selengkapnya