Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kapal Bermuatan 10 Wisatawan Asing Ditolak Berlabuh di Sumba Timur

Kapal Bermuatan 10 Wisatawan Asing Ditolak Berlabuh di Sumba Timur Kapal dilarang berlabuh di Sumba. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Karantina Kesehatan Pelabuhan Laut dan KP3 Laut Waingapu, menolak memberikan ijin kepada kapal wisata Bulan Baru untuk bersandar di Pelabuhan Rakyat (Pelra) Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (14/3) kemarin.

Kapal ini membawa satu guide dan 10 wisatawan asing, beserta enam awak kapal. Penolakan tersebut dilakukan, pasca adanya instruksi Bupati Sumba Timur untuk menutup semua akses masuknya wisatawan asing ke wilayah Kabupaten Sumba Timur guna mengantisipasi masuknya Virus Corona (Covid-19) di wilayah itu.

"Kita mengamankan instruksi pak bupati, keputusan ini diambil dalam rapat bersama semua unsur terkait hari Minggu (8/3) pekan lalu. Jadi kita jalankan instruksi tersebut yang juga adalah kesepakatan bersama semua unsur," ujar Kepala KSOP Kelas IV Waingapu, Anis Kumanireng, Minggu (5/3).

Walau ditolak berlabuh, kapal itu tetap diizinkan mengisi bahan bakar serta logistik lainnya.

"Saya dikontak oleh staf saya tadi waktu saya baru tiba di bandara, bahwa mereka butuh bahan bakar dan logistik seperti bahan makanan dan lainnya. Jadi karena alasan kemanusiaan, kita ijinkan mereka berlabuh sementara," jelasnya.

Terkait nasib kapal tersebut, Anis menegaskan pihaknya akan segera berkoordinasi dengan agen, untuk mengetahui tujuan berlayar kembalinya kapal ini, sehingga diterbitkan surat ijin berlayar.

Dokter Karantina Kesehatan Pelabuhan Laut Waingapu, dr. Hindarti A. Hadapan mengatakan, pihaknya tidak melakukan pemeriksaan para penumpang dan awak kapal, namun hanya menyampaikan informasi mengenai instruksi bupati yang melarang masuknya warga negara asing ke Sumba Timur, selama wabah Covid-19 masih terjadi.

"Kita tetap menolak mereka turun, karena biaya perawatan satu orang pasien covid-19 sangat mahal dan Sumba Timur belum siap secara peralatan untuk penanganannya," jelasnya.

Ketua DPRD Kabupaten Sumba Timur, Ali Oemar Fadaq yang ikut memantau ke Pelra Waingapu menegaskan, pihaknya mendukung keputusan yang sudah diambil bupati Sumba Timur untuk tidak menerima wisatawan asing masuk ke Sumba Timur saat ini.

Menurut Fadaq, lebih penting memastikan kesehatan warga Sumba Timur, dibandingkan manfaat dari masuknya wisatawan asing saat ini.

"Kita prinsipnya dari DPRD Kabupaten Sumba Timur mendukung instruksi bupati tersebut. Karena daerah kita memang tidak siap untuk melakukan penanganan terhadap pasien covid-19. Kita harus jujur jika peralatan medis untuk penanganan covid-19 belum memadai," tegasnya.

(mdk/ded)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal

Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal

Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal

Baca Selengkapnya
Pengamanan Lanal Banyuwangi Kini Diperkuat KAL Sembulungan

Pengamanan Lanal Banyuwangi Kini Diperkuat KAL Sembulungan

Kapal ini merupakan buatan dalam negeri yang diproduksi dengan teknologi yang lebih modern.

Baca Selengkapnya
Mirip Labuan Bajo, Pemerintah Bakal Hadirkan Kapal Pinisi di Kawasan IKN Sebagai Destinasi Wisata

Mirip Labuan Bajo, Pemerintah Bakal Hadirkan Kapal Pinisi di Kawasan IKN Sebagai Destinasi Wisata

Kapal Pinisi itu akan difungsikan sebagai kapal pariwisata dari kawasan IKN menuju Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Bea Cukai Tangkap Kapal Pembawa Ratusan Kantong Pakaian Bekas Impor di Riau, 2 Orang Jadi Tersangka

Bea Cukai Tangkap Kapal Pembawa Ratusan Kantong Pakaian Bekas Impor di Riau, 2 Orang Jadi Tersangka

Bea Cukai Riau kembali menangkap kapal pembawa pakai bekas impor yang masuk ke wilayah Indonesia

Baca Selengkapnya
Perjuangan Mengantar Logistik Pemilu ke Pulau Sangkarrang, Cuaca Ekstrem Hingga Ombak 4 Meter

Perjuangan Mengantar Logistik Pemilu ke Pulau Sangkarrang, Cuaca Ekstrem Hingga Ombak 4 Meter

Jumlah logistik yang didistribusikan sebanyak 205 kotak suara dan 51.305 plus dua persen surat suara

Baca Selengkapnya
Kapal Pembawa Kotak Suara Pemilu di Mentawai Kecelakaan Dihantam Ombak, KPU Tidak akan Gelar Pemilihan Suara Ulang

Kapal Pembawa Kotak Suara Pemilu di Mentawai Kecelakaan Dihantam Ombak, KPU Tidak akan Gelar Pemilihan Suara Ulang

Kejadian itu pada saat pergeseran logistik pemilu dari Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Saliguma menuju Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Siberut Tengah

Baca Selengkapnya
Kapal Nelayan Rute Jakarta-Lombok Angkut 37 Orang Tenggelam di Selayar, 2 Meninggal dan 24 Hilang

Kapal Nelayan Rute Jakarta-Lombok Angkut 37 Orang Tenggelam di Selayar, 2 Meninggal dan 24 Hilang

Namun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.

Baca Selengkapnya
Mengenal Suku Orang Laut, Penghuni Perairan Sumatra Timur yang Dulunya Dikenal Kawanan Perompak

Mengenal Suku Orang Laut, Penghuni Perairan Sumatra Timur yang Dulunya Dikenal Kawanan Perompak

Salah satu masyarakat asli Sumatra Timur yang kesehariannya hidup di perairan ini berperan dalam melestarikan kehidupan bahari.

Baca Selengkapnya
Kapal Pembawa Logistik Suara Pemilu 2024 Kecelakaan di Perairan Mentawai

Kapal Pembawa Logistik Suara Pemilu 2024 Kecelakaan di Perairan Mentawai

Kapal itu itu membawa 50 kota suara, 40 bilik suara, serta 1 kardus C hasil dari 10 TPS.

Baca Selengkapnya