Kantor Panwaslu Pidie Jaya dilempar granat
Merdeka.com - Aksi teror menjelang Pemilu 2014 sudah mulai terjadi. Kali ini kantor Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Pidie Jaya dilempari granat oleh orang tak dikenal (OTK).
Akan tetapi granat tersebut yang dilempar di pagar kantor Panwaslu dan belum sempat meledak. Granat tersebut juga telah usang dan sekarang sudah diamankan oleh Unit Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) Brimob Polda Aceh.
Adanya temuan granat tersebut dibenarkan oleh Kapolres Pidie, AKBP Sunarya. Kepada merdeka.com dia menyebutkan penemuan granat tersebut bermula ditemukan oleh pegawai Panwaslu Pidie Jaya.
"Jadi granat jenis manggis itu kita amankan di Polsek Meureudu, Pidie Jaya," Sunarya, Jumat (1/11).
Menyangkut dengan pelaku, Sunarya belum bisa mengindentifikasi, akan tetapi pihak kepolisian akan terus mengusut siapa pelakunya dan motif apa di balik teror tersebut.
"Kita akan usut siapa yang melakukan perbuatan yang melawan hukum itu," tutupnya.
Seperti diketahui, Pidie Jaya baru saja menyelenggarakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang sempat ada aksi penolakan hasil Pilkada tersebut. Bahkan di dua Kecamatan yaitu Ulim dan Banda Baru nyaris bentrok dengan penyelenggara pemilu kemarin meminta untuk perhitungan suara kembali.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Hasto PDIP, Ganjar mampu menurunkan angka kemiskinan dengan sumber dana yang tidak sebanyak DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaJukius Tabuni terlibat dalam peristiwa perampasan senjata api anggota Pospol KP3 Udara Polres Puncak pada 1 Februari 2024
Baca SelengkapnyaDia diminta menyebut panggilan ke sang bibi hingga mendapat 'omelan'.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Panglima Perang Moro Kogoya mandi menggunakan deterjen sehingga prajurit TNI membelikannya sabun mandi.
Baca SelengkapnyaGanjar meminta agar masyarakat memilih dengan hari nurani tanpa ada paksaan.
Baca SelengkapnyaLuas hamparan panen di Desa Pandere, Kecamatan Gumbasa seluas 266 hektar.
Baca SelengkapnyaHengki mengatakan, pelaku sempat menjauh kala ditegur petugas. Tetapi, tiba-tiba, pelaku kembali mendekati petugas dan melakukan penyerangan.
Baca SelengkapnyaBelasan pendaki tersebut merupakan jemaah Majelis Buni Kasih.
Baca SelengkapnyaMuhadjir mengklaim bantuan pangan itu merupakan program lama yakni 2023, bukan program dadakan awal 2024 atau jelang Pilpres.
Baca Selengkapnya