Kalau informasi AirAsia satu pintu, nanti ada yang marah
Merdeka.com - Pemerintah segera melakukan penanganan terhadap proses informasi hilangnya pesawat AirAsia. Namun sejumlah keluarga penumpang tetap mengkritik lantaran koordinasi yang dinilai kurang dan pernyataan yang tidak satu pintu.
Terkait hal ini, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, pemerintah berupaya untuk bersikap transparan terhadap kepada media dan masyarakat. Musibah yang menimpa pesawat AirAsia juga mendapat sorotan dari berbagai media, baik dalam negeri maupun luar negeri.
"Karena kalian (wartawan) terlalu banyak, ada di Surabaya, Jakarta, Cengkareng, jadi mesti ada tanya. Kalau satu pintu coba pasti ada yang marah kan," jelas JK di Bandara Adi Soemarmo, Solo, Jawa Tengah, Senin (29/12).
JK menegaskan, pemerintah berupaya untuk melayani kebutuhan masyarakat, utamanya terkait dengan kecelakaan pesawat milik penerbangan asal Malaysia tersebut.
"Justru pemerintah melayani. Kita bisa satu pintu tapi kalian nanti masalah," tutur JK.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
Baca SelengkapnyaMengutip blog Qantas Airways mengulas bunyi dan frekuensi dentingan 'ding' bergantung pada urgensi situasi.
Baca SelengkapnyaJarang Orang Tahu, Ini Tips Beli Tiket Pesawat Bisa Hemat hingga 25 Persen
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak terpancing isu-isu yang membuat kepanikan.
Baca SelengkapnyaPihak AirNav menyebut bahaya balon udara raksasa liar dari penerbangan antara menutupi pandangan pilot.
Baca SelengkapnyaBagian belakang pesawat tampak lebih aman karena memiliki peluang lebih besar untuk mengalami kecelakaan.
Baca SelengkapnyaKereta Api Airlangga menempuh perjalan selama 11 jam 45 menit untuk sampai tujuan.
Baca SelengkapnyaKata Airlangga, tidak ketinggalan juga partai partai-partai lain yang mengalami hal serupa.
Baca SelengkapnyaPenilaian AirHelp dalam menentukan daftar bandara terburuk dunia mempertimbangkan berbagai faktor.
Baca Selengkapnya