Kakek yang dibuang dari ambulans bernama Edi warga Palembang
Merdeka.com - Identitas kakek yang dibuang dari ambulans di sebuah gardu di Sukadanaham, Tanjung Karang Barat, Lampung, Selasa (21/1) lalu hingga menemui ajalnya di Rumah Sakit Abdul Moeloek Lampung keesokan harinya ini mulai terungkap.
Hal ini berdasarkan pengakuan Yeti (48), warga Jagabaya II, Kecamatan Kedaton, Bandar Lampung, yang datang ke kamar mayat rumah sakit tersebut, Jumat (24/1).
Menurut Yeti, dari ciri fisik, jenazah itu bernama Edi, perantauan dari Palembang. "Saya kenal sama kakek ini. Namanya Edi, dia orang Palembang. Saya tidak ragukan lagi," ujarnya.
Yeti mengaku sangat kenal dengan kakek malang tersebut. Sebab, kakek itu sempat tinggal di garasi rumahnya selama lima tahun. Di garasi itu, Edi membangun sebuah bilik kecil yang sederhana.
"Saya sengaja menampungnya karena kakek itu tidak ada keluarga di Lampung. Kebetulan dia mau tinggal di garasi saya," tuturnya.
Namun, dua bulan sebelum meninggal, kakek tersebut menghilang entah kemana. "Saya tidak tahu kenapa dia kabur dari rumah. Ternyata dia sudah meninggal dunia. Saya tahu dari koran, jadi saya cek ke rumah sakit," ujarnya.
Diceritakan Yeti, kakek tersebut merantau ke Lampung lantaran rumahnya di Palembang digusur PT KAI. "Tapi saya tidak tahu alamat lengkapnya. Saya juga kurang tahu apa masih ada keluarga di Palembang atau tidak," terang Yeti.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Manajer Humas KAI Daop 2 Ayep membenarkan adanya kejadian tersebut yang berawal saat kedua kereta saling bertabrakan pada pukul 06.03 WIB.
Baca SelengkapnyaSaat sampai di perlintasan sebidang Cikadupateh, para petugas dan relawan yang berjaga dengan sigap menghentikan truk pemadam kebakaran tersebut.
Baca SelengkapnyaCalon penumpang yang telah memiliki tiket, bisa melakukan pembatalan tiket di loket stasiun. Nantinya akan dikembalikan 100 persen di luar bea pesan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sidang putusan gugatan tersebut akan berlangsung secara terbuka.
Baca SelengkapnyaRatusan kendaraan roda empat milik pemudik tersebut memadati Pelabuhan Bakauheni untuk menunggu antrean masuk naik ke geladak kapal.
Baca SelengkapnyaKPK mengajak seluruh masyarakat untuk terlibat dalam mengawal dan mengawasi proses hukum dalam penanganan kasus yang menjerat Eddy Hiariej.
Baca SelengkapnyaER mengaku rumah tangganya selama ini tak masalah. Ia juga menjemput istrinya pulang kerja tepat waktu.
Baca SelengkapnyaTidak ditemukan tanda kekerasan dalam tubuh korban.
Baca SelengkapnyaSidang pelanggaran etik itu digelar pada hari ini.
Baca Selengkapnya