Merdeka.com - Pemerhati anak, Seto Mulyadi, mengatakan bahwa pemerintah harus membangun rumah aman SOS children's village di berbagai wilayah Indonesia. Sebab, dalam Undang-undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang perlindungan anak mengatur pembentukan rumah aman untuk anak.

"Coba ke Jakarta Selatan dan Tangerang mana rumah aman. Jadi mohon amanat itu dilaksanakan," kata pria yang disapa Kak Seto usai diskusi kekerasan anak di Mabes Polri, Jakarta, Senin (18/5).

Menurut pria yang menciptakan karakter si Komo, bahwa minimal tiga rumah aman untuk anak dibangun di Kabupaten dan Kota. Pembangunan tersebut, kata dia, menggunakan dana anggaran pendapatan belanja daerah atau bantuan corporate social responsibility.

"Bisa pakai rumah rampasan para koruptor itu bisa jadi rumah aman kan ada kolam renang. Kami juga mohon bisa dialog dengan Pak Kapolri untuk memberikan masukan. Karena sampai polsek kami sering mendapatkan laporan kekerasan anak, padahal saya pernah membuat lagu polisi sahabat anak kami pada mu polisi," tegasnya.

Selain membangun rumah aman untuk anak, menurut dia, memperdayakan kepedulian masyarakat untuk melindungi anak dari kekerasan. Misalnya rumah aman bisa memakai fasilitas lingkungan sekitarnya.

"Data per tahun KPAI dan Komnas Anak ada tiga ribu kasus anak, namun kasus anak di Inggris 300 per kasus karena ini kasus yang bukan gunung es yang tidak mau melaporkan termasuk anak di jalanan," tutupnya.