Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kader HMI dan GMNI pilih jalur damai buat luruskan tudingan PKI

Kader HMI dan GMNI pilih jalur damai buat luruskan tudingan PKI Kesepakatan damai HMI dan GMNI. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Alumni kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Abraham Lagaligo secara resmi telah minta maaf terkait tulisan miring menuding Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI). Abraham menyebut bahwa GMNI adalah perubahan dari Central Gerakan Mahasiswa Indonesia (CGMI) alias organisasi sayap PKI.

Permintaan maaf secara terbuka itu dituangkan dalam Kesepakatan Perdamaian antara Presidium GMNI dengan Abraham Lagaligo. Itu juga ditandatangani Ketua Presidium GMNI 2015-2017 Chrisman Damanik J dan Abraham Lagaligo merupakan Ketua HMI Cabang Surabaya 2002-2003, disaksikan langsung Koordinator Presidium Nasional KAHMI Mahfud MD dan Ketua Umum PA GMNI Ahmad Basarah di kawasan Cikini, Jakarta.

Menurut Basarah, permintaan maaf Abraham harus diterima seluruh anggota GMNI. Apalagi Abraham juga menyadari kekeliruan atas tulisannya sudah viral di media sosial. Ini sekaligus momentum untuk meluruskan sejarah sebenarnya mengenai GMNI sejak kelahirannya.

"Penyelesaian di luar jalur hukum yang ditempuh dalam masalah ini menunjukkan bahwa kita semua masih memegang teguh apa yang menjadi jati diri bangsa Indonesia. Hari ini kami mengimplementasikan Trisakti yang ketiga, yaitu kepribadian yang berbudaya Indonesia," kata Basarah dalam keterangannya, Senin (6/2).

Basarah mengungkapkan, dalam menyelesaikan suatu permasalahan atau perbedaan melibatkan anak-anak bangsa memang tidak harus melalui jalur hukum. Apalagi harus dengan saling hasut dan saling hujat.

"Terlebih, situasi sekarang ini adanya perbedaan atau perselisihan dari anak-anak bangsa rawan diperkeruh oleh pihak-pihak yang memang ingin mengadu domba antara golongan Islam dan nasionalis," ungkapnya.

Dalam kesempatan sama, Mahfud MD mengatakan penyelesaian secara terbuka sangat baik dalam masalah tersebut. Ini sekaligus menjadi penjelasan kepada publik bahwa HMI dan GMNI sama-sama pendukung Pancasila sebagai dasar negara.

"Alhamdulillah ini sudah selesai, apa yang menjadi kegundahan kami karena ada yang mengalir di air keruh. Karena di Indonesia sedang keruh, ada hal seperti ini dimanfaatkan untuk kepentingan tertentu," kata Mahfud.

Sementara itu, dalam pernyataannya Abraham Lagaligo menjadikan kekeliruannya itu menjadikannya sebagai 'taubatannasuha' yang harus diambil hikmahnya. "Saya tidak akan ulangi perbuatan serupa," ungkap Abraham.

Menurut Abraham, dengan permintaan maaf secara terbuka ini diharapkan rumor selama ini mengatakan bahwa GMNI gerakan sayap PKI sudah selesai. "Saya selaku alumni HMI minta maaf. Dan alhamdulillah, kita sama-sama menentang komunisme," tegasnya.

Setelah menyampaikan permintaan maaf, Abraham Lagaligo kemudian membacakan secara lengkap isi Kesepakatan Perdamaian antara Presidium GMNI dan dirinya. Kemudian kesepakatan itu ditandatangani oleh Chrisman Damanik dan Abraham Lagaligo. Turut menandatangani juga Mahfud MD dan Ahmad Basarah selaku saksi.

Ketua Presidium GMNI Chrisman Damanik mengatakan, penyelesaian ini sudah melalui proses komunikasi secara kelembagaan dan juga didorong proses mediasi KAHMI dan PA GMNI. Apalagi, kata dia, Abraham juga sudah menyadari kekeliruannya dan sudah memperbaiki tulisan yang salah terkait dengan sejarah GMNI.

"Kami tidak ingin terpancing dengan berbagai upaya adu domba diantara komponen bangsa Indonesia, khususnya antara keluarga besar GMNI dan keluarga besar HMI maupun antara keluarga besar alumni GMNI dan keluarga besar alumni HMI," katanya.

(mdk/ang)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bela Jokowi, TKN Sebut Baliho Memalukan Cocok Buat Alumni UGM yang Gagal Penuhi Janji di Pilgub
Bela Jokowi, TKN Sebut Baliho Memalukan Cocok Buat Alumni UGM yang Gagal Penuhi Janji di Pilgub

Presiden Jokowi menanggapi santai soal kritik BEM UGM. Jokowi pun enggan berbicara banyak.

Baca Selengkapnya
Muncul Baliho Jokowi Alumnus Memalukan Diganti Jadi Membanggakan, Kampus UGM Beri Penjelasan Begini
Muncul Baliho Jokowi Alumnus Memalukan Diganti Jadi Membanggakan, Kampus UGM Beri Penjelasan Begini

Munculnya spanduk 'Jokowi Alumnus UGM Paling Membanggakan' merupakan dinamika di lingkungan mahasiswa.

Baca Selengkapnya
Usai Baliho Lulusan Paling Memalukan, Presiden Jokowi Absen Dies Natalies ke-74 UGM
Usai Baliho Lulusan Paling Memalukan, Presiden Jokowi Absen Dies Natalies ke-74 UGM

Ketua BEM KM UGM Gielbran Muhammad Noor menyerahkan sertifikat ini kepada seorang mahasiswa lain yang memakai topeng wajah Jokowi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Waketum Gerindra Tuding Soal Kecurangan, Sekjen PDIP Balas Isu Dugaan Intimidasi
Waketum Gerindra Tuding Soal Kecurangan, Sekjen PDIP Balas Isu Dugaan Intimidasi

Hasto menyebut kehadiran Ganjar di acara pelepasan PMI sebagai tamu yang diundang

Baca Selengkapnya
Di Depan Gibran, PSI Dukung Cawapres Usia 35 Tahun jika Gugatan UU Pemilu Dikabulkan MK
Di Depan Gibran, PSI Dukung Cawapres Usia 35 Tahun jika Gugatan UU Pemilu Dikabulkan MK

PSI mendukung calon wakil presiden berusia 35 tahun apabila gugatan batas usia Capres-Cawapres dikabulkan MK.

Baca Selengkapnya
Poin-Poin Penting Putusan MK di Sidang Sengketa Pilpres 2024
Poin-Poin Penting Putusan MK di Sidang Sengketa Pilpres 2024

MK sebelumnya menolak seluruh gugatan sengketa Pilpres 2024 diajukan Anies-Cak Imin maupun Ganjar dan Mahfud.

Baca Selengkapnya
Giliran Guru Besar hingga Alumni Unpad buat Petisi Kritik Pemerintah
Giliran Guru Besar hingga Alumni Unpad buat Petisi Kritik Pemerintah

Peristiwa sosial, politik, ekonomi dan hukum belakangan ini sebuah rangkaian dari menurunya kualitas demokrasi selama masa pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya
Panglima TNI Tegaskan Tidak akan Merelokasi Gudang Amunisi yang Meledak di Bogor
Panglima TNI Tegaskan Tidak akan Merelokasi Gudang Amunisi yang Meledak di Bogor

Agus juga menegaskan kalau penangan munisi yang telah kedaluwarsa itu sudah sesuai SOP.

Baca Selengkapnya
Ramai-Ramai Akademisi Perguruan Tinggi Buat Petisi Kritik Pemerintah Jokowi, Ini Tanggapan Gibran
Ramai-Ramai Akademisi Perguruan Tinggi Buat Petisi Kritik Pemerintah Jokowi, Ini Tanggapan Gibran

Gibran akhirnya buka suara soal ramainya akademisi mengkritik ayahnya, Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya