Merdeka.com - Asal muasal insiden letusan senjata api di Palmerah dipicu oleh emosi pengendara Toyota Avanza yang merasa ditantang oleh pengendara Vespa. Pengendara Avanza berpelat nomor TNI yang diketahui berpangkat kapten merasa jengkel karena kaca mobilnya diketuk oleh pengendara Vespa. Setelah itu, pintu mobil juga ditendang pengendara motor.

"Lalu-lintas Jakarta tahu sendiri. Dia ke kanan dan ke kiri ternyata ada yang merasa terganggu yaitu si pemotor, akhirnya diketuk kacanya," ujar Kadispenad Brigjen Pandji Suko Hari kepada merdeka.com, Selasa (1/5).

Kepada Brigjen Pandji, Kapten A mengaku pengendara motor mengungkapkan kata-kata yang menyinggung emosinya. Menurut si Kapten, pengendara vespa bilang, "jangan sok-sokan jadi anggota."

Emosi yang memanas akhirnya membuat Kapten A mengeluarkan potongan besi dan pistol.

Aksi koboi jalanan itu terjadi, Senin (30/4) di Jalan Palmerah Barat, Jakarta. Aksi jalanan melibatkan pengendara Toyota Avanza warna hijau lumut dengan pelat nomor mobil TNI 1394-00. Pengendara mobil itu mengumbar tembakan saat berkelahi dengan pengendara motor Vespa LX.

Awal mula insiden itu, kendaraan sama-sama melaju dari arah Kebayoran Lama, berhenti tepat di lampu merah depan Apartemen Permata Senayan. Pengemudi Avanza turun karena dihadang pemotor. Tanpa diketahui penyebabnya, kedua pria tersebut berkelahi. Postur pengendara motor yang jauh lebih besar membuat pengemudi Avanza tersudut. Di tengah perkelahian tiba-tiba saja terdengar suara tembakan.

Dalam video berdurasi dua menit di youtube itu, tampak jelas perkelahian antara pengendara mobil dengan pengendara Vespa. Pengendara mobil dengan pelat nomor TNI membawa pistol di tangan kanannya. Pria itu bercelana warna krem dengan baju putih, sambil membawa tas. Sementara pengendara vespa berkaos biru dan bercelana pendek.