Merdeka.com - Pemerintah Provinsi Riau mengintruksikan agar sejumlah sekolah di Pekanbaru meliburkan siswanya Senin (9/9). Itu dikarenakan kondisi udara di Pekanbaru memasuki level tidak sehat.

Pemerintah mengecek Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Pekanbaru berkisar antara 200-299 yakni kondisi udara level sangat tidak sehat. Level itu hampir mencapai berbahaya.

Instruksi yang dikeluarkan Dinas Pendidikan Provinsi Riau ditujukan ke SMA/SMK Negeri dan swasta se-Riau, SLB Negeri dan swasta se Riau. Sesuai kewenangan Disdik Riau, hanya ditujukan ke level SMA sederajat. Untuk Sekolah Dasar merupakan kewenangan masing-masing Disdik di kabupaten.

"Agar saudara meliburkan siswa apabila ISPU berkisar antara 200-299 (warna merah yang berarti sangat tidak sehat). Dan meliburkan total semua aktivitas sekolah/publik apabila ISPU level bahaya," tulis Kadis Pendidikan Provinsi Riau, Rudyanto dalam surat edarannya.

Terganggunya aktivitas belajar mengajar karena kabut asap imbas kebakaran hutan dan lahan yang semakin parah di sebagian wilayah Riau. Rudyanto menyebutkan, jika kondisi udara sudah mulai membaik, sekolah dipersilakan melanjutkan proses belajar mengajar dan aktivitas seperti biasa.

"Apabila ISPU sudah membaik, agar saudara kembali melaksanakan proses belajar mengajar di sekolah seperti biasa dengan mempertimbangkan jadwal pelajaran yang tertinggal selama libur sekolah akibat asap. Diadakan tambahan jam pelajaran di sekolah," tambah Rudyanto.

BMKG stasiun Pekanbaru menginformasikan, ada 4 daerah di Riau yang diselimuti kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan. Ke empatnya yaitu Kota Pekanbaru, Kabupaten Pelalawan, Dumai dan Indragiri Hulu.

Berdasarkan pantauan satelit Terra/Aqua di level confidence di Riau ditemukan sebaran titik panas mencapai 182 titik. Paling banyak di Indragiri Hilir ada 117 titik, disusul Pelalawan 38 titik, Inhu 17 titik, Bengkalis 2 titik, dan Dumai 1 titik.