Merdeka.com - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Letjen TNI Marciano Norman mengindikasikan ada motif ketidakpuasan atas kasus pemukulan terhadap mantan gubernur Aceh Irwandi Yusuf dan beberapa kasus penembakan yang terjadi di Aceh. Rasa tidak puas itu dilakukan oleh beberapa orang untuk melakukan teror dan ancaman terhadap pihak tertentu.

"Saya rasa, ini kan dua kelompok yang berbeda. Mereka melampiaskan mungkin ketidakpuasan. Tapi ini polisi sedang mendalami," kata Marciano di Istana Kepresidenan, Kamis (28/6).

Polisi kini tengah melakukan pengembangan terhadap tiga retetan peristiwa tersebut, bahkan aparat sudah menahan beberapa orang yang diduga terlibat. "Tadi malam tambahan satu. Ada beberapa. Tapi yang terakhir ditangkap satu," beber dia.

Pada Senin (25/6) insiden penembakan kembali terjadi di Aceh. Korban tewas ditembak di bagian mulut. Sementara satu korban lainnya mengalami luka akibat serpihan peluru. Peristiwa yang terjadi di Desa Jurong Peujera, Aceh tersebut, polisi menemukan magasin untuk senjata api jenis AK 47 berikut 30 butir peluru di dalamnya.

Kemudian pada sore harinya mantan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf menghadiri acara pelantikan Gubernur terpilih di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) dipukul oleh beberapa anggota Partai Aceh yang merupakan pendukung gubernur terpilih.