Kabar duka Benyamin S delapan hari usai bermain sepak bola
Merdeka.com - Berita duka itu datang dari Rumah Sakit Harapan Kita. Seniman besar asal Jakarta, Benyamin Sueb menghembuskan napas terakhir di ruang Intensive Care Unit (ICU) pada 5 September 1995 dini hari sekitar pukul 05.20 WIB.
Benyamin dirawat di RS Harapan Kita sejak 27 Agustus 1995 akibat serangan jantung usai bermain sepak bola untuk merayakan hari kemerdekaan Indonesia. Ben yang sedang bertanding, tiba-tiba jatuh dan tidak sadarkan diri. Oleh rekannya, 'Si Biang Kerok' kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Cinere, dan kemudian dipindahkan ke RS Harapan Kita atas keinginan keluarga.
Seperti dikutip 'Kompor Mleduk Benyamin S', selama delapan hari menjalani perawatan di rumah sakit, ungkapan simpati dan karangan buka terus mengalir dan memenuhi lantai dua, tempat Bung Ben dirawat. Simpati dan karangan bunga tersebut datang dari penggemar, artis, pejabat, hingga Presiden Soeharto.
"Mulai dari rekan-rekan sesama artis, Gubernur DKI Jakarta Surjadi Sudirja, Wali Kota Jakarta Selatan H. Pardjoko, Menteri Perumahan Rakyat Akbar Tandjung, Menko Kesra Azwar Anas dan mantan Menko Polkam Surono, sampai Presiden Soeharto, memberi perhatian dengan menyampaikan doa dan ungkapan bagi seniman ini."
Setelah kabar meninggalnya Ben tersebar, rumah duka di Jalan Delima, Cinere mulai ramai dipadati pelayat. Pelayat bahkan memadati jalan sepanjang dua kilometer, mulai dari rumah duka ke Lebak Bulus.
Benyamin S dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Karet Bivak, Jakarta Pusat. Iringan mobil jenazah mengakibatkan kemacetan mulai dari rumah duka di Jl. Cinere, Jl Fatmawati, Blok M sampai Jl. Jenderal Sudirman, dan meluas hingga Tanah Abang, Slipi dan Grogol.
(mdk/tts)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ia ditentang keluarganya dengan alasan keturunan Tionghoa harusnya jadi pebisnis.
Baca SelengkapnyaPara pemain sinetron Bidadari Surgamu turut merayakan lebaran dengan pakaian yang kompak dengan keluarganya.
Baca SelengkapnyaBerikut latar belakang keluarga pemain sepak bola Timnas Indonesia, Egy Maulana Vikri.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemain legendaris Timnas Indonesia yang berposisi sebagai sayap ini dikenal dengan kelincahannya mengolah si kulit bundar saat berada di lapangan hijau.
Baca SelengkapnyaJokowi adalah bermain sepak bola dengan anak-anak di Lapangan Gamplong.
Baca SelengkapnyaPeternak di Binjai senangnya bukan main lantaran sapi miliknya kerap menjadi langganan Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaMenjadi jurnalis perempuan yang meliput sepak bola bak dua mata pisau berlawanan. Pada satu sisi bisa memperoleh kemudahan, tapi bisa juga jadi korban kekerasan
Baca SelengkapnyaKorban sempat dibawa ke Rumah Sakit Sariningsih, namun akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaSeniman yang memerankan tokoh Semar dan meninggal tersebut bernama Blacius Subono.
Baca Selengkapnya