Kabag TU DPR sebut surat Setnov ke Pertamina palsu
Merdeka.com - Kepala Bagian Tata Usaha DPR, Yani Tapahari angkat suara atas beredarnya surat yang menyebut Ketua DPR Setya Novanto meminta PT Pertamina membayar biaya penyimpanan bahan bakar minyak (BBM) pada PT Orbit Terminal Merak (OTM). Dia menyatakan bahwa surat tersebut palsu.
"Surat ini tidak pernah kami keluarkan dari Ketua DPR. Setiap surat keluar itu selalu dari kami. Kami katakan surat itu palsu," kata Yani saat konferensi pers di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (18/11).
Untuk menegaskan surat itu palsu, dia menyampaikan beberapa kejanggalan dalam surat palsu dengan surat asli yang dibuat oleh pihaknya. Pertama, surat tersebut tercantum kop logo DPR di bagian tengah, sedangkan surat asli meletakkan lambang DPR di bagian kanan surat.
"Kalau yang benar ada di (lambang DPR) sebelah pinggir. Tapi, kalau ini berada di tengah. Nomornya juga enggak ada. Kalau surat resmi harusnya ada nomor. Bapak Ketua DPR juga tak tanda tangan. Harusnya kalau benar, ada tanda tangan dalam surat itu," paparnya.
Atas alasan itulah, dia mengaku heran dengan beredarnya surat tersebut. Pihaknya akan mempertimbangkan membawa masalah ini ke jalur hukum.
"Kesekjenan DPR ada biro yang menangani masalah hukum. Kami mungkin akan melakukan konsultasi," ujarnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pihak Pertamina tetap harus menjaga keterpenuhan kebutuhan masyarakat akan BBM.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga telah menambah pasokan LPG 3 kg sebanyak 22.087 Metrik Ton atau setara dengan 7.36 juta tabung.
Baca SelengkapnyaPT Pertamina (Persero) sukses mengamankan pasokan energi nasional selama masa Natal dan Tahun Baru 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sejak 2023, Pertamina bersinergi dengan BRI untuk menyalurkan bantuan pinjaman modal usaha kepada UMK binaan.
Baca SelengkapnyaPenemuan sumber migas baru di Tambun, Bekasi ditajak pada 18 Agustus 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaWamen BUMN juga menjelaskan, produksi migas hulu Pertamina saat ini telah mencapai lebih dari 1 juta barrel per hari.
Baca SelengkapnyaKunjungan ini bertujuan untuk memastikan kesiapan Pertamina mulai dari unit produksi hingga distribusinya siap untuk merespon kebutuhan mudik Nataru.
Baca SelengkapnyaSatgas RAFI Pertamina 2024 resmi ditutup hari ini, 22 April 2024, setelah bekerja sejak 25 Maret 2024.
Baca SelengkapnyaKetua Baleg DPR RI, Supratman Andi Agtas menjelaskan pemenang Pilkada tak perlu memperoleh suara 50+1 seperti pada aturan Pilpres.
Baca Selengkapnya