Jutaan ikan mati di Ancol, Pemprov tak mau spekulasi soal racun
Merdeka.com - Jajaran Sub Direktorat (Subdit) Sumber Daya Lingkungan (Sumdaling) Ditkrimsus Polda Metro Jaya, Tim Labfor Bareskrim Polri, dan Badan Pengelolaan dan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Pemerintah Pemprov (Pemprov) DKI Jakarta melakukan investigasi di lima titik lokasi Perairan Teluk Jakarta. Penyelidikan ini terkait jutaan ikan yang mati di pinggir pantai Ancol pada Senin (1/12).
"Ada lima titik di Perairan Teluk Jakarta untuk melakukan pengecekan kandungan air dan lumpur. Kita ambil sampel di sana," kata Kepala Sub Bidang Penanganan dan Pengaduan BPLHD DKI Jakarta Ardian Prahara.
Dia menjelaskan, kelima titik tersebut antara lain titik C5 di Perairan Cilincing perbatasan Marunda, titik B2 di Perairan Kamal Muara atau perbatasan dengan Tangerang, titik C3, D3, dan D4 di Kawasan Muara Ancol.
"Untuk sample pertama, tadi kita ambil dua sample yakni air dan lumpur di Pantai Benda yang lokasinya tak jauh dari Kuburan Belanda Kawasan Ancol. Selanjutnya kita ambil di beberapa lokasi lagi," tuturnya.
Nantinya sampel-sampel itu dibawa ke laboratorium untuk diteliti lebih lanjut, apakah mengandung kandungan berbahaya bagi ekosistem ikan dan kehidupan bawah laut lainnya atau tidak. Ardian tidak bisa menargetkan kesimpulan hasil penelitian sampel yang diambil.
"Hal itu tergantung dari banyaknya parameter (Kandungan) air dan lumpur tersebut. Ada tidaknya racun atau zat lainnya yang berbahaya, kami tidak bisa menduga-duga ya. Takut jadi persepsi yang salah. Kalau hasil penelitian sampel kita juga tidak tahu butuh waktu berapa lama, tergantung dari banyak tidaknya kandungan sampel itu. Apabila banyak, ya makin lama," paparnya.
Meski begitu, Ardian mengungkapkan ada kemungkinan kandungan air laut di Perairan Teluk Jakarta telah bercampur dengan racun berasal dari lumpur yang mengandung hidrogen sulfida dan amoniak yang naik ke permukaan laut, lantaran terdorong karena curah hujan yang tinggi.
"Ada kemungkinan juga terjadi seperti itu. Intinya kita harus tahu hasil lab dulu. Karena perlu diketahui, dari setiap pencemaran ada standar baku mutu ditetapkan. Belum bisa dipastikan. Intinya sampai saat ini kami masih melakukan investigasi atau penyelidikan mendalam, dengan tujuan mendapatkan data kondisi kualitas muara dan perairan laut teluk Jakarta secara fisik kimia dan bilogi," tutupnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ikan ini juga disebut "fosil hidup" karena masih eksis sejak jutaan tahun lalu.
Baca SelengkapnyaBila sebelumnya paling banyak menghasilkan Rp1,5 juta, dia mengaku kali ini ada puluhan ikan peliharaannya itu diborong pembeli.
Baca SelengkapnyaAgung yang memiliki modal Rp50.000 membeli 20 ekor ikan mas koki dan membuat kolam di dapur rumah orang tuanya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Fosil ini terawetkan dengan baik karena terkubur di dalam sedimen.
Baca SelengkapnyaFosil ikan purba ini ditemukan pada 2004 dan para ilmuwan merekonstruksi kerangkanya.
Baca SelengkapnyaMenjelang Idulfitri, pedagang ikan asap Tuban bisa mengantongi omzet penjualan lebih dari Rp20 juta per hari.
Baca SelengkapnyaSelain terjadi di telapak kaki, mata ikan juga bisa muncul di jari tangan.
Baca SelengkapnyaGejala awal keracunan ikan buntal dapat dirasakan pada beberapa jam.
Baca SelengkapnyaMomen Kombes Polri menangis terharu melihat salah satu siswa polisi di SPN sujud kepada seorang pedagang ikan keliling.
Baca Selengkapnya