Jubir keluarga Atut: Ibu Ratu tidak korupsi apapun
Merdeka.com - KPK resmi menetapkan Gubernur Banten Ratu Atut sebagai tersangka dalam kasus suap terkait Pilkada Lebak di Mahkamah Konstitusi dan pengadaan alat kesehatan di Banten. Keluarga besar Ratu Atut pun terkejut dengan penetapan status tersebut.
"Benar bahwa keluarga sangat terkejut," kata juru bicara keluarga Ratu Atut , Fitron Nur Iksan yang dikutip dari Antara, Rabu (18/12)
Fitron mengatakan keluarga juga menyayangkan sikap KPK yang menetapkan Ratu Atut sebagai tersangka Alkes Banten. "Itu terkesan dipaksakan," ujarnya.
Menurut Fitron, selama ini Ratu Atut sudah bersikap kooperatif dengan KPK dalam memberikan keterangan dan informasi yang dibutuhkan dan ditanyakan.
"Semuanya transparan dan menunjukkan bahwa Ibu Ratu Atut tidak terlibat dalam kegiatan korupsi apapun. Sesuai Undang Undang Pemda, Ibu Atut selaku Gubernur Provinsi Banten menjalankan pemerintahan secara kolektif kolegial dengan DPRD. Semua sudah melalui proses check and balances serta disepakati semua perangkat pemerintahan daerah provinsi Banten," jelasnya.
Meskipun begitu keluarga besar Ratu Atut , lanjut Fitron, akan tetap menghormati proses hukum yang berjalan dan yakin bahwa dalam proses perjalanannya nanti akan menunjukkan bahwa Ratu Atut tidak bersalah.
"Walaupun proses penetapan sebagai tersangka terkesan dipaksakan tapi kami harap proses pengadilan tidak dipaksakan. Pihak keluarga yakin bahwa makin dibuka kasus ini maka makin terlihat Ibu Atut tidak bersalah," kata Fitron.
KPK meningkatkan status Ratu Atut dari saksi menjadi tersangka berdasarkan hasil ekspos yang dilakukan pada 12 Desember 2013 dari barang bukti yang ditemukan.
Sprindik kasus dugaan korupsi pengurusan sengketa pemilihan kepala daerah Lebak Banten di Mahkamah Konstitusi telah ditandatangani pada tanggal 16 Desember 2013.
Ratu Atut dikenakan pasal 6 ayat 1 huruf a undang-undang nomor 31 tahun 1999 tentang tindak pidana korupsi juncto pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP.
"Kenapa juncto? karena dalam kasus tersebut tersangka Atut dinyatakan bersama-sama atau turut serta bersama TCW (Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan, adik kandung Ratu Atut) dalam kasus pemberian atau penyuapan terhadap ketua MK Akil Mochtar . Oleh karena itu yang bersangkutan ditetapkan sebagai tersangka," jelas Ketua KPK Abraham Samad .
Sementara itu dalam kasus Alkes Banten dalam ekspos tanggal 12 Desember 2013, Ratu Atut juga ditetapkan sebagai tersangka.
"Namun demikian masih perlu direkonstruksikan perbuatan serta pasal-pasal dalam sprindik yang akan menyusul kemudian. Saat ini pasalnya masih dirumuskan," ungkap Samad.
Terkait dua kasus tersebut, Ratu Atut telah dipanggil KPK beberapa waktu lalu untuk digali keterangannya sebagai saksi.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Skandal pungli di Rutan KPK itu diduga melibatkan 93 pegawai.
Baca SelengkapnyaKomjen Pol (Purn) Firli Bahuri memperbarui surat pengunduran dirinya sebagai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Baca SelengkapnyaNawawi belum memberikan keterangan lebih lanjut soal sektor pengadaan barang dan jasa yang menyeret bupati Labuhan Batu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
OTT terkait kasus dugaan korupsi pemotongan insentif ASN Sidoarjo yang mencapai Rp2,7 Miliar.
Baca SelengkapnyaBupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali atau Gus Muhdlor menyatakan menghormati langkah (KPK menetapkan dirinya sebagai tersangka korupsi.
Baca SelengkapnyaNawawi mengatakan, praktik korupsi masih marak terjadi di pelbagai sektor.
Baca SelengkapnyaKetut menyebut, penetapan lima tersangka itu dilakukan pada Jumat, 16 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaMantan Bupati Kepulauan Meranti, Muhammad Adil terbukti terbukti bersalah melakukan tiga tindak pidana korupsi. Dia dijatuhi hukuman 9 tahun penjara.
Baca SelengkapnyaDalam kasus ini, KPK telah menetapkan Kasubag Umum dan Kepegawaian BPPD Siska Wati sebagai tersangka korupsi pemotongan dana insentif ASN Sidoarjo
Baca Selengkapnya