Jokowi: Soal gugatan ke MK, itu urusan Prabowo dan KPU
Merdeka.com - Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) telah dinyatakan sah memenangkan pemilihan umum presiden oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Kemenangan Jokowi belum definitif karena rivalnya Prabowo Subianto mengajukan gugatan keberatan terhadap kemenangan Jokowi ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Soal langkah Prabowo ini, Jokowi mengaku tak ambil pusing. "Ya itu urusan Prabowo dan KPU," kata Jokowi di Pasar Klitikan Notoharjo, Semanggi, Pasar Kliwon, Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (26/7).
Menurutnya, ketetapan maupun hasil rekapitulasi KPU tak perlu lagi dipersoalkan. Alasannya, pelaksanaan Pemilu 2014 khususnya pilpres telah digelar secara optimal. Dirinya tidak menjawab ketika disinggung apakah pihaknya juga mengalami kecurangan di sejumlah TPS atau daerah-daerah tertentu hingga mempengaruhi perolehan suara seperti yang dialami Prabowo.
"Kami harus bicara apa adanya. Saya rasa kami harus mengapresiasi hasil pemilu kali ini. KPU bisa transparan, dan terbuka. Harus dihargai," jelasnya.
Sewaktu mengikuti rekapitulasi suara nasional dan ketetapan KPU atas presiden-wapres terpilih, Selasa (22/7) Sekjen PDI Perjuangan (PDI-P) yang juga Ketua Tim Pemenangan Jokowi - Jusuf Kalla (JK), Tjahjo Kumolo menyiratkan, masih ada persoalan dalam pelaksanaan pemilu di Tanah Air.
Tjahjo menyebutkan, pihaknya telah mencatat adanya 400 indikasi pelanggaran yang terjadi selama proses pilpres digelar. Pihaknya bakal menyerahkan data tersebut kepada KPU, Bawaslu, dan Kepolisian sebagai bahan untuk memperbaiki pelaksanaan pemilu.
"Ini bagian dari pasangan nomor urut 2 untuk kami serahkan kepada Bawaslu, Kepolisian dan KPU untuk diinventarisasi demi perbaikan-perbaikan di masa yang akan datang," kata Tjahjo.
Pada kesempatan berbeda, Ketua MK Hamdan Zoelva menyatakan, pihaknya bakal memutus perkara Pilpres 2014 secara adil. Hamdan yakin, putusan MK nantinya bakal diterima seluruh pihak dan tidak menjadi pemicu kerusuhan di masyarakat.
"Insya Allah tidak ada. Kami percaya rakyat Indonesia sudah dewasa dan memiliki kesadaran tinggi berdemokrasi," kata Hamdan.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!
Jokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaJokowi Bakal Dapat Peran Penting di Pemerintahan Prabowo, Golkar: Pemikiran Beliau Dibutuhkan Bangsa
Wajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaJokowi Janjikan Tunjangan Kinerja Petugas KPU Selesai Januari: Urusan Sensitif Jangan Ganggu Pemilu
Jokowi menyebut Pemilu 2024 sangatlah kompleks karena melibatkan 204.807.222 orang, di 38 provinsi, 514 kabupaten/kota, 7.277 kecamatan, 83.771 desa.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI
Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaJokowi: Pemilu Harus Menggembirakan, Bukan Meresahkan dan Menakutkan
Jokowi menegaskan persatuan dan keutuhan bangsa Indonesia harus terus dijaga di tengah tahun politik 2024.
Baca SelengkapnyaPrabowo Puji Jokowi: Ilmunya Tinggi, Ubah Lawan jadi Kawan
Prabowo Subianto mengakui kehebatan Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaJokowi Diusulkan Pimpin Koalisi Besar, Ini Respons Airlangga dan Zulkifli Hasan
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan memimpin koalisi besar Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaPrabowo Yakin Transisi Pemerintahan Baru Berjalan Mulus, Ini Alasannya
Prabowo mengakui bagian dari tim Jokowi, yang akan melanjutkan kebijakan-kebijakannya.
Baca SelengkapnyaJokowi Beri Jenderal Kehormatan ke Prabowo, Begini Respons PDIP
Hasto juga menyebut pemberian suatu pangkat terkadang bertentangan dengan fakta-fakta yang terjadi di lapangan
Baca Selengkapnya