Jokowi Minta Maaf Tak Bisa Mengakomodir Semua Pihak Masuk Kabinet Indonesia Maju
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta maaf karena tidak bisa mengakomodir semua pihak dalam Kabinet Indonesia Maju. Jokowi mengatakan, hanya bisa memilih 34 dari 300 nama untuk dipilih sebagai menteri.
"Artinya yang kecewa pasti lebih banyak dari yang senang dan mungkin sebagian yang hadir juga ada yang kecewa. Jadi saya mohon maaf tidak bisa mengakomodir semuanya karena sekali lagi ruangnya hanya 34," kata Jokowi saat memberikan sambutan di acara pembukaan Musyawarah Besar X Organisasi Masyarakat Pemuda Pancasila di Hotel Sultan, Jakarta, Selatan, Sabtu (26/10).
Dia menjelaskan, dalam demokrasi wajar ada yang terpilih atau tidak terpilih di kabinet. Sebab, untuk memilih kabinet diperlukan proses seleksi.
"Saya yakin Indonesia ini memiliki budaya yang luhur. Indonesia memiliki Pancasila yang mempersatukan kita. Perbedaan pendapat itu wajar, perbedaan pilihan itu juga wajar. Tetapi persatuan kebersamaan adalah segala-galanya buat kita," ungkapnya.
Kendati demikian, Jokowi menegaskan banyak hal yang patut disyukuri dari pemilihan kabinet saat ini. Sebab, banyak juga anggota dari Pemuda Pancasila terpilih di posisi-posisi penting seperti di kabinet atau legislatif.
"Tapi ini yang patut kita syukuri bahwa kader terbaik Pemuda Pancasila Pak Bambang Soesatyo terpilih sebagai Ketua MPR RI. Kemudian Bapak La Nyalla Mattaliti juga terpilih menjadi Ketua DPD RI. Ada juga kader PP yang terpilih menjadi menteri, Zainuddin Amali. Ini yang patut kita syukuri," ucapnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tak hanya memberikan pendapat, Jokowi juga bisa memberikan usulan nama untuk kabinet mendatang
Baca SelengkapnyaKabar tersebut diungkap Mahfud MD yang menyebut ada kehangatanyang hilang dalam Kabinet Indonesia Maju
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kabarnya karena perbedaan kutub politik di Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaJokowi menyampaikannya dalam rapat membahas RUU DKJ bersama para menteri Kabinet Indonesia Maju.
Baca SelengkapnyaTujuannya untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya.
Baca SelengkapnyaPaloh menyebut tidak ada pembicaraan saat itu tentang Demokrat gabung ke pemerintahan
Baca SelengkapnyaSaat berada di dalam kabinet, mantan Danjen Kopassus ini menyatakan Jokowi tidak pernah istirahat.
Baca SelengkapnyaPada persidangan ini, kubu pemohon, termohon maupun terkait tidak diperkenankan bertanya, Pertanyaan hanya diberikan para hakim MK.
Baca Selengkapnya