Jokowi: Lembaga keagamaan benteng tangkal intoleransi & radikalisme
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan peran lembaga keagamaan di tanah air mempunyai peran penting. Yakni, menjadi benteng menangkal intoleransi serta radikalisme.
Demikian disampaikan dalam pidato kenegaraan di sidang bersama DPR dan DPD RI, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (16/8).
Untuk itu, ia menilai kepintaran maupun keahlian tak cukup menjadi modal sukses bagi putra putri bangsa. Berakhlakul karimah juga penting agar anak bangsa memiliki karakter yang kuat.
"Mengasah kepintaran dan mengasah keahlian saja tidak cukup. Manusia Indonesia harusmemiliki karakter yang kuat, memiliki akhlak yang mulia, akhlakul karimah, agar tidak mudah patah, tidak mudah menyerah, terus optimis dalam meraih cita-cita dan prestasi," kata Jokowi.
"Kita harus membangun manusia Indonesia yang berkarakter dan memiliki akhlak mulia," sambung Jokowi.
Oleh karena itu, ia klaim pemerintah telah memberikan penghargaan yang tinggi atas peran penting lembaga-lembaga keagamaan dalam pembentukan karakter bangsa, seperti Pondok Pesantren, Dayah, Mualimin, Mualimat, Seminari, Pasraman, dan Vihara.
"Lembaga-lembaga tersebut merupakan bagian 'soko guru' masyarakat dalam kehidupan sosial-keagamaan, pendidikan, dan pengembangan sumber daya manusia," kata Jokowi.
Lembaga tersebut, dikatakan Jokowi telah mempunyai peran penting ddalam menjaga keimanan, kebinekaan, nilai kebangsaan, dan peningkatan sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas dan berkarakter, sehingga benteng kerukunan Indonesia semakin kokoh dalam menghadang arus intoleransi, radikalisme, dan terorisme.
"Keberhasilan, kekuatan, dan kebersamaan itu yang harus terus kita jaga, terus kita kembangkan, agar manusia-manusia Indonesia dapat tumbuh dalam lingkungan yang memberikan mereka modal kecerdasan, modal akhlak yang mulia, untuk melangkah semakin pasti ke masa depan."
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di tengah upaya membumikan toleransi pada keberagaman, kelompok radikal melakukan framing terhadap moderasi beragama.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi memerintahkan Mendikbudristek Nadiem Makarim menambah anggaran untuk riset, khususnya di perguruan tinggi pada tahun 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sebagai kepala pemerintahan sekaligus sebagai kepala negara, presiden merupakan penyelenggara pemilihan.
Baca SelengkapnyaJangan sampai dimanfaatkan untuk menyebarkan narasi intoleransi, bahkan mengarah pada aksi radikal terorisme.
Baca SelengkapnyaMasyarakat jangan mudah terpapar informasi hoaks dan ujaran kebencian yang dapat memicu konflik.
Baca SelengkapnyaUsulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, ketupat pernah digunakan oleh Sunan Kalijaga dalam penyebaran agama Islam di Pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaDengan perilaku toleransi tinggi, Indonesia diyakini kebal dengan serangan paham radikal terorisme ingin pecah belah NKRI.
Baca Selengkapnya