Jokowi: Banyak orangtua bangga anaknya nyerocos bahasa Inggris
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo mengatakan Sumpah Pemuda merupakan buah dari dialektika bahwa untuk mencapai kemerdekaan itu yang pertama-tama harus dilakukan adalah Persatuan. Persatuan adalah gagasan dasar yang mampu melahirkan kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945.
Konsepsi Persatuan inilah yang menjadikan negara kuat dan landasan dari Persatuan adalah kesamaan mimpi, kesamaan cita-cita dan bersatu dalam tindakan.
"Hari ini kita memperingati Sumpah Pemuda 1928, sejarah Sumpah Pemuda adalah 'sejarah kesadaran' bagi Pemuda Pemudi Indonesia dari manapun dia berasal, dari manapun ia berorganisasi, dari manapun ia punya asal usul, di saat itu kesadaran akan persatuan sebagai bangsa Indonesia menjadi teramat penting," tulis Jokowi dalam akun Facebook miliknya seperti dikutip merdeka.com, Selasa (28/10).
Jokowi menambahkan, Bung Karno pernah berkata dalam peringatan Sumpah Pemuda di tahun 1958 bahwa kita jangan mengambil abu-nya Sumpah Pemuda, tapi kita harus mengambil apinya Sumpah Pemuda. Menurut Bung Karno, lanjut Jokowi, apinya Sumpah Pemuda itu 'Semangat', mencintai Tanah Air dengan seluruh jiwa,dan menjunjung Bahasa Indonesia sebagai buah dari rasa Persatuan itu.
"Mencintai Tanah Air dengan romantikanya, dengan dialektikanya, dengan dinamika-nya harus dimiliki oleh pemuda-pemudi Indonesia. Kita bukan bangsa yang tiba-tiba lahir, kemerdekaan kita tidak diberi bangsa penjajah, tapi kita merebutnya dengan revolusi bersenjata lalu sepakat mendirikan sebuah bangsa, membangun peradabannya," katanya.
Jokowi menambahkan, menjunjung tinggi Bahasa Indonesia adalah salah satu Sumpah Pemuda.
"Tetapi apakah kita sudah menghormati bahasa kita? apakah kita meletakkan bahasa Indonesia dalam alam pikiran kita?, apakah kita merasa bangga menggunakan bahasa Indonesia?" tanyanya.
"Sebagai orang tua kita lebih bangga anak-anak kita 'nyerocos' menggunakan bahasa Inggris, ketimbang bahasa Indonesia karena bahasa Inggris dianggap lebih superior ketimbang bahasa sendiri. Bahasa Indonesia yang indah itu dirusak dengan bahasa campuran seperti Indonglish, kita menjadi bangsa yang gagap terhadap bahasa sendiri," ucapnya.
Jokowi mengatakan, bangsa yang besar adalah negara yang punya identitas bahasanya. Dari bahasanya masyarakat bisa melihat bagaimana bangsa itu melahirkan peradabannya.
"Melahirkan cara berpikir dan sistimatikanya, dari bahasa itu pula sebuah bangsa bisa menghadapi persaingan dunia dengan terhormat," ucapnya.
"Selamat memperingati Sumpah Pemuda 1928, dan ingat kata Bung Karno 'Kita jangan mewarisi abu-nya sumpah pemuda, tapi kita harus mewarisi api-nya sumpah pemuda'," katanya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Siaran Perdana dari RRI IKN, Sapa Pendengar di Sejumlah Daerah
Jokowi optimistis Upacara Peringatan ke-79 Kemerdekaan RI bisa digelar di IKN.
Baca SelengkapnyaLuhut: Kalau Ada orang Bilang Jokowi Tak Bisa Kerja, Lihat Nih dengan Kepalanya!
Luhut mengaku tak bisa membayangkan ajang balap FI air tersebut bisa digelar di kampung halamannya di tanah Batak, Danau Toba.
Baca SelengkapnyaJokowi Minta Masyarakat Fasih Minimal Satu Bahasa Daerah, Ini Alasannya
Indonesia negara besar dengan total 17.000 pulau dengan keberagaman budaya yang harus dijaga dan dilestarikan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Bakal Dapat Peran Penting di Pemerintahan Prabowo, Golkar: Pemikiran Beliau Dibutuhkan Bangsa
Wajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaJokowi Bawa Polemik Pengungsi Rohingya saat Bertemu Pimpinan Negara ASEAN di Jepang
Jokowi menilai polemik Rohingya jadi persoalan dunia bukan negara yang disinggahi saja
Baca SelengkapnyaJokowi Terima Surat Kepercayaan 9 Duta Besar Negara Sahabat
Presiden Jokowi menerima surat kepercayaan dari sembilan duta negara-negara sahabat
Baca SelengkapnyaJokowi Lebaran ke Medan, Kunjungi Anak dan Menantu serta Cucunya
Hari kedua lebaran, Presiden Jokowi mengunjungi anak-cucu di Medan,
Baca SelengkapnyaJokowi Bantah Anies soal Kebebasan Berbicara Menurun: Presiden Dimaki & Direndahkan, Enggak Ada Masalah
Jokowi mengatakan saat ini masyarakat bebas menyampaikan pendapatnya di ruang publik.
Baca Selengkapnya