Johan Budi: Tindakan pencegahan KPK tidak diberitakan media
Merdeka.com - Plt Wakil Ketua KPK Johan Budi mengikuti tahap seleksi akhir penjaringan pimpinan KPK oleh tim pansel di Gedung Sekretariat Negara, Jakarta. Salah satu anggota Pansel, Harkristuti Harkrisnowo menanyakan masalah penindakan KPK yang selama ini disoroti oleh masyarakat.
"Pak Jobud (Johan Budi), dari penindakan dan pencegahan, jika Anda terpilih sebagai ketua KPK, mana yang Anda dahulukan," tanya Tuti, sapaan akrab Haristuti di Ruang Serba Guna, Lantai Dasar, Gedung 3, Kementerian Sekretariat Negara, Jl. Veteran no 18, Jakarta 1011, Jakarta, Selasa (25/8).
"Pencegahan dan penindakan harus simultan. Tidak ada pencegahan tanpa penindakan. Kalau saya jadi pimpinan KPK dua ini saya lakukan," jawab Johan Budi.
Lanjut dia, informasi banyaknya kasus penangkapan yang seolah-olah menjadikan citra KPK sebagai 'tukang tangkap' tak lepas dari pemberitaan media. Hal itu, kata dia, menguatkan persepsi publik atas KPK yang menomorduakan tindakan pencegahan.
"Persepsi publik banyak penindakan itu karena informasi media. Apa KPK hanya sedikit pencegahan? Saya kira tidak. Kami saya sudah lakukan (pencegahan) tapi tidak diberitakan (media). Ini tidak salah karena media lebih tertarik dengan penindakan yang memancing banyak orang menontonnya," para dia.
Menurut Johan, penanganan masalah korupsi di Indonesia bukan hanya pada penindakan (penangkapan, penyidikan, dsb) semata, tetapi juga perlu ditangani secara dini melalui upaya sosialisasi yang terus menerus kepada masyarakat secara simultan.
"Keduanya harus sinergi. Penindakan itu memang hasilnya kasat mata. KPK punya modul pencegahan tahun 2008. Juga hasilnya kan tidak serta merta, perlu waktu," tandas dia.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Puan Maharani menargetkan Jawa Tengah tetap menjadi kandang banteng di tengah blusukan Jokowi dan Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaHasto juga menyebut pemberian suatu pangkat terkadang bertentangan dengan fakta-fakta yang terjadi di lapangan
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
JK mengapresiasi Jokowi yang menegaskan tidak akan ikut kampanye Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaWajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaMeski belum sampai ke mejanya, Jokowi menyebut surat pengunduran diri Firli telah diterima Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg).
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut, Firli saat ini masih menjalani proses hukum terkait status tersangkanya dalam kasus dugaan pemerasan SYL.
Baca SelengkapnyaSementara itu, aturan yang sama juga berlaku untuk menteri-menteri yang terlibat kampanye.
Baca Selengkapnya