JK: RI bantu USD 1 juta untuk korban gempa Nepal
Merdeka.com - Pemerintah Indonesia memutuskan untuk membantu korban gempa dahsyat di Nepal. Selain mengirimkan tim, pemerintah juga memberi bantuan uang senilai USD 1 juta negeri atap dunia tersebut.
"Saya ingin sampaikan bahwa Indonesia dalam rangka membantu Nepal itu sudah akan mengirimkan orang juga membantu USD 1 juta. Tim SAR dan juga bantuan USD 1 juta," kata JK usai acara Tropical Landscape Summit di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, Senin (27/4).
JK tidak berbicara banyak tentang belasan warga negara Indonesia (WNI) yang hilang di Nepal setelah gempa terjadi. Dia hanya mengatakan, "Sebagian sudah diketahui."
Sebelumnya, gempa di Nepal berdaya guncang 7,9 Skala Richter (SR). Akibatnya, ribuan orang meregang nyawa dan luka-luka.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memperkirakan bantuan Indonesia untuk bencana gempa bumi di Nepal bisa masuk dalam waktu 3-4 hari. Dia mengungkapkan pihaknya masih membicarakan apakah bantuan ini masuk melalui India atau langsung ke Nepal.
"(Yang ini) masih dibicarakan," ungkapnya.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menambahkan bahwa pihaknya saat ini sedang melakukan koordinasi internal terkait pengiriman bantuan bencana gempa yang memakan ribuan korban di Nepal ini.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi perintahkan Bapanas stok beras kemasan 5 kg di ritel modern tersedia.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menggelontorkan bansos baru berupa beras 10 kilogram dan BLT dengan anggaran sebesar Rp11,2 triliun. Kebijakan ini lantas menuai polemik.
Baca SelengkapnyaNantinya masing-masing keluarga mendapat 10 kg beras per bulan.
Baca SelengkapnyaAksi penganiayaan itu dipicu lantaran para pelaku mengungkit permasalahan korban.
Baca SelengkapnyaSekitar 55 persen dari kenaikan ini berasal dari negara-negara maju, terutama didorong oleh AS, Prancis, dan Jerman.
Baca SelengkapnyaUsahanya membuka peluang lapangan pekerjaan baru bagi teman-teman ataupun lingkungan sekitar.
Baca Selengkapnya