JK: Aksi berbondong-bondong tukar dolar ke rupiah tidak perlu
Merdeka.com - "Aku cinta rupiah Biar dolar dimana-mana
Aku suka rupiah, karena aku anak Indonesia
Mau beli baju, pakai rupiah
Jajannya juga, pakai rupiah
Mau beli buku, buku sekolah
Karena ku sayang ya rupiah"
Syair tersebut merupakan penggalan lagu anak-anak yang populer sekitar tahun 1997 berjudul 'Aku Cinta Rupiah' dinyanyikan oleh Cindy Cenora.
Lagu tersebut dipersembahkan untuk membangkitkan kecintaan masyarakat Indonesia terhadap mata uangnya sendiri yang pada saat itu merangkak jatuh. Tidak hanya lagu, nasionalisme para pengusaha dan kalangan elit Indonesia saat itu juga dibuktikan dengan aksi mereka berbondong-bondong menukarkan USD yang dimiliki ke mata uang Rupiah.
Kondisi nilai tukar rupiah terhadap USD saat ini dinilai mendekati kondisi tahun 1997-1998. Namun, hingga saat ini belum ada aksi serupa untuk mengatasi keterpurukan Rupiah terhadap USD.
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengakui tidak ada aksi serupa menghadapi gejolak Rupiah seperti aksi pada saat Rupiah terpuruk tahun 1997-1998 lalu. JK mengatakan, pemerintah hanya berharap para eksportir mau mengalihkan hasil devisanya yang berada di luar negeri ke perbankan dalam negeri.
"Kita harap saja bahwa pengusaha-pengusaha eskportir yang ada uangnya di luar negeri supaya masukan uangnya ke negeri kita. Tak usah tetap saja membentuk dollar, tidak perlu tukar-tukaran," kata JK di kantornya Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (25/8).
Pemerintah, lanjut JK, tidak akan menekan pengusaha untuk melakukan upaya menekan keterpurukan Rupiah terhadap USD. JK mengaku masih yakin terhadap kemampuan Bank Indonesia (BI) dalam menjalankan fungsinya menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
"Enggak, kalau rupiah itu kan jalan biasa saja. Normal saja, penguatannya kan urusan BI. Tapi ini kan sekali lagi ini masalah dunia ini, kita tak bisa kuatkan separuh-separuh. Ini masalah dunia semuaya. Jadi kalau yang lain lemah sebenarnya tak jadi soal. Janya kepada dollar, tapi kita dengan Yen dengan Yuan dengan Ringgit tetap saja seimbang, karena masing-masing melemah," kata JK.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam menghadapi ketidakpastian global, Jokowi menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaHal itu didukung oleh kondisi dari APBN kebijakan fiskal, kebijakan moneter dari Bank Indonesia dan sektor keuangan yang stabil.
Baca SelengkapnyaPerry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ketidakpastian ekonomi global membuat masyarakat melakukan langkah masif yang makin memperburuk keadaan.
Baca SelengkapnyaBank bjb fokus mengembangkan pelayanan agar lebih banyak lagi masyarakat dapat menjangkau produk dan jasa layanan perbankan.
Baca SelengkapnyaMenyikapai Rupiah terus melemah, Kementerian Keuangan terus memperkuat koordinasi bersama Komite Stabilitas Sistem Keuangan.
Baca SelengkapnyaKeputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaHal itu tercermin pada yield US Treasury yang meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi yang masih di atas prakiraan pasar.
Baca SelengkapnyaSalah satunya kondisi suku bunga yang masih di level tinggi, walaupun di proyeksikan tidak akan naik lagi.
Baca Selengkapnya