Jika tak diantisipasi, terorisme semakin tak terbendung
Merdeka.com - Deputi Kerjasama Internasional Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Irjen Pol Petrus R Golose menerbitkan sebuah buku berjudul 'Invasi Terorisme Ke Cyberspace'. Buku ini mengupas perihal sepak terjang dan penanggulangan aksi terorisme.
Petrus memaparkan buku tersebut dibuat untuk mengantisipasi perkembangan terorisme khususnya di Indonesia. Dia khawatir bahaya terorisme semakin besar jika tidak diantisipasi.
"Kalau kita tidak antisipasi secara baik, sewaktu-waktu kita akan mengalami hal-hal yang tidak terbendung," kata Petrus kepada awak media saat launching buku 'Invasi Terorisme Ke Cyberspace' di Jakarta, Selasa (20/10).
Petrus mengingatkan pentingnya mencegah tindak terorisme sejak dini. Sebab, tidak menutup kemungkinan kelompok-kelompok radikal mempersiapkan segala sesuatunya untuk membuat pergerakan besar yang mengganggu keamanan.
"Dalam buku ini sengaja kita sampaikan (cara antisipasi). Apalagi sudah lama kita mengalami tindakan terorisme," ucapnya.
Petrus tidak menampik, di dunia terutama di Indonesia aksi terorisme atau radikalisme sangat beragam. Setiap aksi terorisme sudah terencana dan disiapkan. "Radikalisme sangat masif dan sangat banyak. Kita harus siapkan hal-hal yang memproteksi," tegasnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jangan Termakan Hasutan Kelompok Intoleran Jelang Nataru
Jangan sampai dimanfaatkan untuk menyebarkan narasi intoleransi, bahkan mengarah pada aksi radikal terorisme.
Baca SelengkapnyaPerangi Radikalisme dan Terorisme dengan Moderasi Beragama
Di tengah upaya membumikan toleransi pada keberagaman, kelompok radikal melakukan framing terhadap moderasi beragama.
Baca SelengkapnyaGencarkan Narasi Damai, Perbedaan Jangan Dianggap Permusuhan
Narasi-narasi provokatif dapat memicu perpecahan harus dihindari terlebih di tahun politik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jadikan Perbedaan Kekuatan Cegah Masuknya Paham Radikal Intoleran
Masyarakat jangan mudah terpapar informasi hoaks dan ujaran kebencian yang dapat memicu konflik.
Baca SelengkapnyaTumpas Habis Kelompok MIT, Polri Ungkap 256 Narapidana Teroris Kembali ke Pangkuan Ibu Pertiwi Selama 2023
Total 146 terduga teroris ditangkap Polri sepanjang tahun 2023.
Baca SelengkapnyaBPIP: Bangsa Ini Sudah Biasa Bertindak dengan Menghargai Perbedaan
Dengan perilaku toleransi tinggi, Indonesia diyakini kebal dengan serangan paham radikal terorisme ingin pecah belah NKRI.
Baca SelengkapnyaPenjaga Rumah Dinas Kapolri Diserang, Bibir Luka-Luka
Penyidik telah berkoordinasi dengan Densus 88 Antiteror. Hasilnya, pelaku dipastikan bukan bagian dari jaringan terorisme.
Baca Selengkapnya'Kita Harus Rayakan Demokrasi dengan Damai Kedepankan Persaudaraan'
Berdemokrasi sehat berarti mengerti jika Pemilu sarana untuk bersatu bukan bermusuhan.
Baca Selengkapnya5 Kebiasaan di Malam Hari yang Bisa Memperburuk Masalah Kecemasan
Sejumlah kebiasaaan yang kita lakukan di malam hari justru bisa menjadi penyebab dan memperburuk kecemasan yang kita alami.
Baca Selengkapnya