Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jerit Masyarakat Iuran BPJS Kesehatan Tak Kunjung Turun di Tengah Corona

Jerit Masyarakat Iuran BPJS Kesehatan Tak Kunjung Turun di Tengah Corona Pelayanan BPJS Kesehatan. ©Liputan6.com/Angga Yuniar

Merdeka.com - Masyarakat merasakan beban yang sangat berat, terhadap belum turunnya biaya iuran BPJS Kesehatan. Sesuai putusan Mahkamah Agung (MA) terkait pembatalan iuran peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) untuk segmen Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU).

Keberatan biaya itu, turut dirasakan Tukinem (55) yang merasa keberatan atas tanggungan biaya BPJS Kesehatan. Bila harus tetap membayarkan iuran tersebur, di tengah pandemi corona saat ini.

"Kita sekeluarga berempat ikut kelas III, kalau engga corona saya sanggup karena suami, saya kerja jualan. Kalau sekarang coba, udah enggak ada pemasukan harus bayar juga, buat sehari-hari aja harus cari akal," ujar Tukinem saat diwawancarai merdeka.com, Kamis (9/4).

Selain itu, alasannya tetap untuk membayarkan iuran BPJS Kesehatan karena terpaksa dan kesadaran dirinya yang sudah lanjut usia supaya tidak menyusahkan orang lain dikala sakit.

"Saya sama suami terpaksa harus bayar, soalnya kalo enggak bayar bisa nyusahin orang lain. Apalagi kita sudah pada berumur. Saya berharap pemerintah gratiskan bayaran BPJS tolong," harapnya.

Masih naiknya harga iuran BPJS Kesehatan, turut dirasakan oleh peserta mandiri Fafa (32) yang menilai pemerintah tidak cekatan dalam mengurus BPJS Kesehatan.

"Iya tau putusan MA, ya harusnya turuh sesuai keputusan MA dong. Bilamana masih naik kan ada yang engga bener diinternalnya. Karena pembayaran masih Rp160 ribu," kata Fafa.

Menurut Fafa, pemerintah seharusnya memperhatikan kondisi masyarakat ditengah pandemi virus corona yang menjatuhkan ekonomi.

"Ekonomi masyarakat semua jatuh rata-rata, sudah jadi tanggung jawab pemerintah tanggung bebannya," jelas Fafa.

Hal serupa juga dialami Febry (24), sebagai pengusaha coffee shop, di Jakarta turut merasakan beratnya bayaran iuran BJPS Kesehatan, ditengah pandemi corona.

"Ya kalo diliat dari kondisi ekonomi sekarang kan lagi lemah tuh. Terus kita wajib bayar bpjs. Kalo gak bayar kita kena denda. Jadi uang yang harusnya bisa buat bertahan hidup di tengah kondisi pandemi corona ini malah berkurang," ujar Febry.

Febry mengaku dengan sistem auto debet yang langsung terpotong setiap bulan melalui rekening. Ia serasa terpaksa apabila harus membayar BPJS Kesehatan ditengah pandemi corona.

"Mana auto debet lagi otomatis terpotong dari rekening gw engga bisa kalo kaga bayar jadinya. Harga masih normal Rp160 ribu belum turun, makin tersiksa bener," tuturnya.

"Harusnya di tengah corona ini iuran BPJS Kesehatan itu gratis aja. Orang hidup sehari-hari aja bingung kok," tukasnya.

(mdk/ded)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemudik Sakit di Kampung Halaman Bisa Berobat Pakai BPJS Tanpa Pindah Faskes, Begini Cara Urusnya

Pemudik Sakit di Kampung Halaman Bisa Berobat Pakai BPJS Tanpa Pindah Faskes, Begini Cara Urusnya

Hal ini memungkinkan para pemudik untuk tetap mendapatkan perawatan medis yang dibutuhkan tanpa harus beralih ke fasilitas kesehatan baru.

Baca Selengkapnya
Aneh, Tubuh Katak Ini Tumbuh Tunas Jamur Sampai Ilmuwan Dibuat Bingung

Aneh, Tubuh Katak Ini Tumbuh Tunas Jamur Sampai Ilmuwan Dibuat Bingung

Para peneliti di India baru-baru ini menemukan seekor katak hidup dengan jamur kecil tumbuh di sisi tubuhnya. Yuk, simak penjelasannya!

Baca Selengkapnya
Pernah Dilarang Sekolah karena Namanya Dianggap Tak Keren, Pria Nganjuk Ini Berhasil Jadi Dokter yang Dicintai Masyarakat

Pernah Dilarang Sekolah karena Namanya Dianggap Tak Keren, Pria Nganjuk Ini Berhasil Jadi Dokter yang Dicintai Masyarakat

Namanya dianggap terlalu Jawa hingga tidak diizinkan sekolah di institusi pendidikan milik Belanda

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pelajar SMP di Semarang Ditemukan Tewas Gantung Diri dengan Tali Pramuka

Pelajar SMP di Semarang Ditemukan Tewas Gantung Diri dengan Tali Pramuka

Dari hasil pemeriksaan dokter Puskesmas bocah itu diperkirakan meninggal dunia tengah malam

Baca Selengkapnya
7 Masalah Kesehatan yang Sebabkan Keringat Berlebih, Salah Satunya karena Gula

7 Masalah Kesehatan yang Sebabkan Keringat Berlebih, Salah Satunya karena Gula

Keringat yang berlebihan ini muncul bukan karena panas matahari atau pakaian Anda yang terlalu tebal, tapi bisa jadi karena masalah pada kesehatan Anda.

Baca Selengkapnya
Blusukan ke Brebres, Ganjar Minta Warga Bijak Pakai Media Sosial

Blusukan ke Brebres, Ganjar Minta Warga Bijak Pakai Media Sosial

"Yang suka bermedsos tolong kalimatnya yang baik ya," pesan Ganjar

Baca Selengkapnya
Petani di Sijunjung Meninggal Tersambar Petir, BPJS Ketenagakerjaan Gerak Cepat Bayarkan Manfaat

Petani di Sijunjung Meninggal Tersambar Petir, BPJS Ketenagakerjaan Gerak Cepat Bayarkan Manfaat

BPJS Ketenagakerjaan menyerahkan langsung manfaat berupa santunan meninggal dunia akibat kecelakaan kerja.

Baca Selengkapnya
Sering Berkeringat di Malam Hari? Waspada, Bisa Jadi Tanda 5 Masalah Kesehatan Ini!

Sering Berkeringat di Malam Hari? Waspada, Bisa Jadi Tanda 5 Masalah Kesehatan Ini!

Nggak hanya karena keringat berlebih, ini beberapa masalah kesehatan yang bisa jadi penyebabnya.

Baca Selengkapnya
Dikeroyok 5 Orang  di Kemang Jaksel, Seorang Pemuda Tewas Alami Luka Tusuk

Dikeroyok 5 Orang di Kemang Jaksel, Seorang Pemuda Tewas Alami Luka Tusuk

Kedua rekannya pun segera membawa korban ke klinik terdekat RSJC Kemang.

Baca Selengkapnya