Jenderal Timur minta nasihat senior hadapi KPK
Merdeka.com - Selain bertemu dengan seribuan perwira menengah, Kapolri Jenderal Timur Pradopo juga mengadakan tatap muka dengan para mantan Kapolri. Dalam pertemuan itu, Timur juga meminta saran kepada seniornya terkait penanganan kasus korupsi simulator SIM di Korlantas Polri.
"Membicarakan soal perkembangan terakhir. Termasuk salah satunya penanganan kasus korupsi di Korlantas Polri," kata Timur usai acara di PTIK, Seni (6/8). Mantan petinggi Polri yang hadir adalah Kapolri Jenderal (purn) Awaludin Jamin, Jendral (Purn) Sutanto, dan mantan Wakapolri, Adang Daradjatun.
Namun dia membantah pertemuan ini adalah agenda dadakan. Menurut Timur, setiap bulan Ramadan para eks kapolri dan kapolri aktif memang rutin mengadakan temu ramah.
"Kami sudah jadwalkan sejak lama dan memang ada kegiatan rutin termasuk bulan Ramadan," jelasnya.
Dalam acara itu, para mantan orang nomor satu di Korps Bhayangkara itu dipersilakan memberikan pidato. Saat ditanya apakah isi pidato itu berkaitan dengan konsep penanganan kasus simulator SIM, Timur lagi-lagi mengelak dengan mengatakan semua berjalan sesuai proses hukum.
"Semuanya tentu masih berdasarkan hukum. Hukum yang mengatur semua dan kami patuh pada itu," tambah Timur.
Hari ini, tiga orang advokat yaitu Habiburokhman, M Maulana Bungaran dan Munathsir Mustaman juga mengajukan permohonan uji materi Pasal 50 ayat (3) Undang-undang (UU) Nomor 30 Tahun 2002 tentang KPK ke Mahkamah Konstitusi (MK). Uji materi ini dilakukan untuk menjawab perselisihan kewenangan dalam melakukan penyidikan kasus korupsi simulator SIM, antara KPK dengan Polri.
Atas gugatan itu, Timur pun menanggapi santai dan membiarkan semua berjalan sesuai hukum.
"Saya kira negara kita negara hukum, jadi harus patuh pada itu semua. Jadi kita lihat nanti kalau bermuara ke situ (MK) ya kita ikut saja, nggak masalah," terangnya.
Terkait pertemuannya dengan para Pamen pagi tadi, Timur juga menyebut itu hanya pertemuan untuk persiapan menyambut musim mudik Lebaran.
"Itu tadi soal operasi ketupat," tandasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bawaslu dianggap tidak transparan dan tidak profesional dalam menjalankan tugas
Baca SelengkapnyaJokowi meminta semua pihak menghormati proses hukum di KPK.
Baca SelengkapnyaDia ingatkan, agar menghindari fitnah demi mendukung capres tertentu
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Proses hak angket di DPR bisa berjalan berbulan-bulan.
Baca SelengkapnyaJK kembali mengajak pihak-pihak keberatan dengan hasil Pemilu 2024 menempuh jalur konstitusional.
Baca SelengkapnyaCak Imin ini pun diajak oleh mantan Gubernur DKI Jakarta untuk mengulang kembali ucapannya.
Baca SelengkapnyaMerespons itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta semua yang ilegal dicek sesuai aturan hukum.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut, Firli saat ini masih menjalani proses hukum terkait status tersangkanya dalam kasus dugaan pemerasan SYL.
Baca Selengkapnya