Jelang Pilkada Serentak, masyarakat diingatkan bahaya info hoax
Merdeka.com - Masyarakat diminta lebih selektif dan cerdas dalam menerima informasi yang seliweran di media sosial. Memasuki tahun politik ditakutkan saling serang akan semakin masif terjadi.
"Memang bahaya sekali kalau info hoax diperbanyak untuk memotivasi yang negatif. Persatuan di masyarakat kita bisa terpecah belah, apalagi menjelang Pilkada," ujar Peneliti Senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro dalam keterangannya, Jumat (19/1).
Menurutnya, selama ini orang dalam berdiskusi, mengemukakan pendapat lebih terkesan menghujat dengan bahasa-bahasa yang kasar. Dia mengaku sejak 2013-2014 sudah menghadapi pola tersebut di media sosial.
Padahal, lanjutnya, orang Indonesia dikenal sangat menjunjung tinggi, saling menghargai dan menghormati orang lain. Tapi sekarang ini justru makin jauh dari keberadaban yang ada dalam sila ke-2 Pancasila.
"Dimensi sila kedua itu sudah tidak lekat dengan kita, jadi nilai-nilai yang ada di sila kedua ini sudah sama sekali tidak melekat lagi di masyarakat," tuturnya.
Menurutnya, media sosial di Indonesia ini tidak mengedukasi untuk mengekspresikan nilai-nilai keluhuran. Tak hanya itu, pengguna media sosial yang suka menyebarkan hoax itu tidak menunjukkan orang yang sebenarnya karena kadang menggunakan nama palsu.
"Dalam konteks Indonesia saya berulang kali mengatakan bahwa kita butuh suri teladan baik itu pemimpin kita di birokrasi, di politik, di dunia usaha, para tokoh yang ditokohkan itu, orang yang disohori yang betul-betul tersohor, nah itu tidak muncul," jelasnya.
Diyakininya bahwa masyarakat kita selama ini melakukan tindakan-tindakan yang kurang terpuji dengan melakukan penyebaran hoax dikarenakan penegakan hukum masih lemah. Dia mengatakan bahwa peran pemerintah melawan hoax sangat dibutuhkan.
"Diharapkan masyarakat umum tidak menyebarkan hoax di media sosial agar persatuan tetap terjaga," tandasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaSisa berita hoaks lainnya tidak diturunkan, melainkan hanya diberikan stempel hoaks karena dianggap tidak terlalu berbahaya.
Baca SelengkapnyaTujuannya untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sirekap penting sebagai wujud keterbukaan informasi pada masyarakat.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau untuk selalu mengecek kebenaran informasi sebelum menyebarkannya dan melaporkan hoaks kepada pihak berwenang.
Baca SelengkapnyaDeklarasi diikuti oleh perwakilan seluruh partai politik peserta Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaIni sosok wanita yang bisa menemui Presiden Jokowi tanpa dicegah Paspampres. Tenyata punya jabatan penting di Istana.
Baca SelengkapnyaSBY merespons pernyataan politik yang menyebut adanya kecurangan kalau Pilpres 2024 hanya berlangsung satu putaran, serta negara akan chaos.
Baca SelengkapnyaPemilu merupakan penerapan nyata dari kehendak rakyat untuk menjalankan negara secara demokratis.
Baca Selengkapnya