Jelang Pilkada, pemilih Kota Depok susut 21 ribu
Merdeka.com - Daftar Pemilih Sementara (DPS) untuk pemilihan kepala daerah Depok menyusut sebanyak 21 ribu. Sebelumnya, KPU Depok menyebut jumlah DPS sebanyak 1.243.243 pemilih kini setelah diperbaiki turun menjadi 1.221.882 pemilih.
Komisioner KPU Kota Depok, Nana Shorbana mengatakan, Daftar Pemilih Hasil Perbaikan (DPSHP) sedang diplenokan tingkat kecamatan bersama PPK. Saat ini, verifikasi Daftar Pemilih Hasil Perbaikan (DPSHP) di tingkat kecamatan masih berlangsung.
"Masih ada beberapa kecamatan yang sedang melakukan rapat pleno untuk menetapkan DPSHP tingkat kecamatan," katanya, Kamis (1/10/2015).
Penyusutan disebabkan masih adanya daftar ganda pada pemilihan legislatif lalu. Kemudian, ada pemilih yang meninggal dunia, pindah domisili, dan pemilih yang telah terdaftar menjadi Militer atau Polri.
"Penyusutannya ini masih bersifat fluktuasi sampai penetapan Daftar Pemilih Tetap di tingkat Kota pada 1 atau 2 Oktober 2015," tuturnya.
Komisoner KPU Kota Depok, Nurhadi menambahkan, setelah DPT ditetapkan maka hasilnya dikembalikan di PPS untuk diumumkan ke masyarakat. Dia mengatakan Daftar Pemilih Sementara menggunakan data pemilih dari Kemendagri yang telah diproses, dimutakhirkan dan dicocokkan.
"Kemendagri menyerahkan ke KPU pusat, dari KPU pusat disinkronisasi dengan DPT pilpres, setelah di sinkronisasi baru diturunkan ke KPU Kota Depok," ucapnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Koalisi Perubahan sudah mulai membahas Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta. Salah satu yang dibahas yakni bakal calon yang akan diusung.
Baca SelengkapnyaDia juga menyoroti keberanian Gibran sebagai sosok pemuda yang ingin menghadirkan perubahan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKisruh rekapitulasi penghitungan tingkat Kota Depok berdampak pada petugas Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ketua KPUD tidak menjabarkan soal penyebab penundaan proses rekapitulasi suara di kecamatan.
Baca SelengkapnyaBesaran THR yakni penghasilan gaji 100 persen dari penghasilan satu bulan yang diterima pada bulan Maret
Baca SelengkapnyaAda Indikasi Penggelembungan Suara, Pleno Akhir Tingkat Kota Depok Ditunda
Baca SelengkapnyaPartai Gerindra tengah fokus mengawal perhitungan suara pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan legislatif (Pileg) 2024.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta mencatat 80 persen sudah kembali ke ibu kota.
Baca SelengkapnyaJumlah ini naik dua kali lipat dibanding tahun 2023. Adapun rinciannya, pada Januari 2024 sebanyak 68 kasus, Februari 119 kasus, Maret 68 kasus.
Baca Selengkapnya