Jelang Idul Adha, penjualan sapi dan kambing di Solo lesu
Merdeka.com - Tiga pekan menjelang perayaan Hari Raya Idul Adha, penjualan hewan kurban di Solo dan sekitarnya masih lesu. Pantauan merdeka.com, di Pasar hewan Silir, Solo, Pasar Bekonang dan Gawok Sukoharjo, transaksi penjualan sapi dan kambing masih terlihat sepi.
Sejumlah pedagang di Pasar Hewan Bekonang, Sukoharjo, mengaku kondisi ini jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. Pada musim kurban tahun lalu, sebulan menjelang hari raya, pasar hewan sudah ramai pembeli. Namun tahun ini, hingga kurang tiga pekan, suasana pasar hewan belum menunjukkan peningkatan pembeli.
Dalimin (50) pedagang pasar Silir mengeluhkan kondisi tersebut. Pasalnya dia sudah terlanjur menumpuk stok kambing cukup banyak. Namun hingga saat ini baru sedikit yang terjual. Dia pun harus mengeluarkan biaya ekstra untuk perawatan.
"Saya sudah kulakan 30 kambing. Tapi sampai sekarang baru laku 5 ekor. Padahal pakannya susah, mana harga jualnya juga belum naik lagi," ujar Dalimin saat ditemui, Kamis (3/9).
Keluhan senada disampaikan Parjono, salah satu pedagang sapi di Pasar Bekonang, Sukoharjo. "Tahun lalu, musim seperti ini sudah banyak pembeli yang datang. Biasanya kurang satu setengah bulan sudah banyak yang pesan. Kalau sekarang banyak dagangan tapi yang beli hanya sedikit," katanya.
Para pedagang, lanjut dia, terpaksa harus membawa sapinya dari pasar ke rumah karena tidak laku. Kondisi ini sangat dikeluhkan para pedagang sapi yang kebanyakan membawa lebih dari dua ekor sapi dengan biaya transportasi tidak sedikit.
Abdul Rasyid, salah satu pembeli asal Kartasura mengaku memilih jauh hari sebelum perayaan Idul Adha, agar mendapatkan harga murah. Ia mengaku membeli beberapa sapi untuk dijual kembali menjelang hari raya.
"Saya hari ini beli 8 ekor. Saya akan jual kembali nanti menjelang Idul Adha," katanya.
Selain untuk hewan kurban, Abdul mengaku sejumlah sapi lainnya akan dipelihara untuk penggemukan. Ia mengaku saat ini harga sapi masih stabil pada kisaran Rp 20 juta untuk sapi jenis limosin dengan berat 300 kilogram.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
H-1 Jelang Puasa Ramadan, Pedagang Pasar Senen Bingung Harga Daging Sapi Terus Naik
Pedagang Pasar Senen mengaku merasa bingung untuk harga daging kerap melonjak setiap bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaJelang Hari Natal, Satgas Pangan Jabar Sidak Tiga Pasar di Bandung Raya
Hasil sidak terungkap terdapat tiga bahan pokok yang mengalami defisit.
Baca SelengkapnyaSiap-Siap, Daging Sapi Bakal Langka dan Makin Mahal Saat Ramadan hingga Lebaran
Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) menyebut stok daging sapi terancam langka saat bulan Ramadan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
3 Hal yang Perlu Diperbaiki Menjelang Ramadan, Salah Satunya Ikhlas Menerima Takdir
Penting untuk mempersiapkan diri menjelang bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaDigelar saat Bulan Ramadan, Begini Keseruan Kegiatan Pasar Murah "Semar Mesem" di Sleman
Program ini dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan lonjakan harga menjelang Lebaran 2024.
Baca SelengkapnyaBlusukan di Pasar Palembang, Ganjar Pranowo Kaget Harga Daging Mahal
Ganjar pun membeli beberapa sayuran untuk dibawa pulang. Sontak itu membuat pedagang antusias melayaninya.
Baca SelengkapnyaFOTO: Menjelang Bulan Suci Ramadan, Harga Bahan Kebutuhan Pokok di Pasar Tradisional Naik
Sepekan jelang bulan suci Ramadan 2024, sejumlah harga pangan mengalami kenaikan.
Baca SelengkapnyaIndonesia Bakal Impor 2.350 Ekor Sapi Asal Australia
Daging sapi di pasaran langka hingga sebabkan kenaikan harga, hal ini jadi biang keladinya.
Baca SelengkapnyaMencicipi Intip Ketan, Kuliner Khas Kudus yang Hanya Muncul pada Bulan Ramadan Konon Sudah Ada Sejak Zaman Wali Songo
Di Kudus, penjual intip ketan sudah jarang ditemui. Bisa dibilang makanan tradisional ini kini sangat langka.
Baca Selengkapnya