Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jelang Aksi 22 Mei, Aktivis 98 Siap Amankan KPU

Jelang Aksi 22 Mei, Aktivis 98 Siap Amankan KPU Ilustasi aksi. ©2019 Liputan6.com/Herman Zakharia

Merdeka.com - Para aktivis 1998 yang tergabung dalam Rembug Nasional Aktivis (RNA) 1998 berkomitmen menjaga Komisi Pemilihan Umum (KPU) dari gerakan-gerakan inkonstitusional.

Juru bicara RNA 1998, Sayed Junaidi Rizaldi mengatakan, pihaknya siaga satu jelang pengumuman rekapitulasi KPU 22 Mei. Akan ada 5.000 orang dari 34 Provinsi yang siap mengawal KPU, jika ada gerakan yang menghalanginya.

Sayed menuturkan, gerakan para aktivis tujuannya adalah menegakkan marwah UUD 1945 sebagai konstitusi dasar yang pada hari ini tengah dirongrong kelompok yang mengatasnamakan kedaulatan rakyat.

"Mereka menggunakan idiom-idiom politik kerakyatan, namun menafikan KPU RI sebagai salah satu institusi demokrasi hasil Gerakan Reformasi 98. Hal itu dicerminkan dari tuduhan mengada-ada, bahwa KPU RI telah berbuat curang, dan bermacam hoaks yang disebar untuk mendelegitimasi KPU RI," ucap Sayed dalam keterangannya, Senin (20/5).

Karenanya, Sayed pun mengingatkan kepada semua pihak, bahwa KPU RI sebagai institusi demokrasi, mendapatkan kewenangan dari Konstitusi untuk menyelenggarakan Pemilu.

"Menghitung suara yang diberikan rakyat melalui Pemilu, mengumumkan hasil perhitungan suara, serta menetapkan pemenangnya berdasarkan hasil perhitungan itu. Semua kewenangan itu diberikan Konstitusi RI melalui Undang-undang No. 7 Tahun 2017 tentang Pemilu," jelas Sayed.

Dia pun mengkritik apa yang disampaikan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Berkarya Siti Hediati Hariyadi alias Titiek Soeharto, yang menuduh Pemilu 2019 lebih curang daripada era orde baru. Dan mengajak masyarakat untuk menolak hasil Pemilu, serta turun melakukan aksi 22 Mei nanti.

Menurut Sayed, pernyataan Titiek dalam video yang beredar tersebut, memperjelas dugaan bahwa Cendana berada di balik upaya aksi-aksi yang inkonstitusional.

"Upaya People Power ala cendana tersebut telah disusun secara terstruktur, sistematis dan masif, demi mendelegitimasi hasil pemilu, menebar hoaks, kebencian, adu domba, hingga terjadi aksi sepihak dan yang berpotensi memicu kerusuhan masal," ungkapnya.

Dia menegaskan, meski menyiapkan 5.000 aktivis, semuanya tidak akan turun, mengingat instruksi Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang meminta menyerahkan semuanya kepada langkah konstitusi.

Hal ini pun diamini oleh Sekjen Persatuan 98 Adian Napitupulu, yang menuturkan pihaknya tak akan menggelar aksi terlebih dahulu, guna menghindari hal yang tak diinginkan.

"Situasi berjalan biasa, tapi siap siaga di tempat masing-masing, jangan putuskan komunikasi, kalau dibutuhkan kita bergerak," jelas Adian.

Sementara itu, salah satu aktivis lainnya, Benny Ramdhani, mengkritik langkah Titiek tersebut dengan puisi. Dimana di salah satu bait puisinya, menegaskan aktivis 98 akan siap selalu.

"Wahai Cendana dan para politikus bajingan. Kami aktivis 98 tak akan pernah meninggalkan jalanan. Kami aktivis 98 adalah mimpi buruk bagi kalian," tutur Benny dalam puisinya.

Sumber: Liputan6.com

(mdk/fik)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Demokrat Hampir 10 Tahun jadi Oposisi, Kritik AHY: Pembangunan di Indonesia Belum Merata

Demokrat Hampir 10 Tahun jadi Oposisi, Kritik AHY: Pembangunan di Indonesia Belum Merata

AHY menegaskan ingin fokus memenangkan Partai Demokrat dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Jokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!

Jokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!

Jokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.

Baca Selengkapnya
Jenderal Agus Subiyanto Sebar 446.219 Prajurit TNI untuk Amankan Pemilu

Jenderal Agus Subiyanto Sebar 446.219 Prajurit TNI untuk Amankan Pemilu

446.219 prajurit TNI secara serentak di seluruh Indonesia dikerahkan untuk mendukung kelancaran pesta demokrasi jelang hari pencoblosan 14 Februari.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Persaudaraan Jangan Sampai Memudar karena Tidak Bisa Menerima Hasil Pemilu

Persaudaraan Jangan Sampai Memudar karena Tidak Bisa Menerima Hasil Pemilu

Masyarakat Indonesia patut bersyukur dan bersuka cita karena telah melewati proses Pemilu 2024

Baca Selengkapnya
Senyum Eks Penyidik KPK saat Hadiri Sidang Putusan Gugatan Firli Bahuri

Senyum Eks Penyidik KPK saat Hadiri Sidang Putusan Gugatan Firli Bahuri

Sidang Putusan Gugatan Firli dipimpin oleh hakim tunggal Imelda Herawati telah membuka proses sidang.

Baca Selengkapnya
Jokowi: ASN, TNI dan Polri Harus Netral dan Tidak Memihak di Pemilu 2024

Jokowi: ASN, TNI dan Polri Harus Netral dan Tidak Memihak di Pemilu 2024

Jokowi mengajak para pihak menjaga pesta demokrasi lima tahunan agar jujur dan adil.

Baca Selengkapnya
Ini Sosok Politikus yang Digadang-Gadang Gerindra untuk Maju Pilgub DKI

Ini Sosok Politikus yang Digadang-Gadang Gerindra untuk Maju Pilgub DKI

Partai Gerindra tengah fokus mengawal perhitungan suara pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan legislatif (Pileg) 2024.

Baca Selengkapnya
Jokowi Minta KPU Netral di Pemilu 2024: Bertindak Sesuai Aturan Saja Dicurigai

Jokowi Minta KPU Netral di Pemilu 2024: Bertindak Sesuai Aturan Saja Dicurigai

Jokowi ingin KPU bertindak sesuai aturan pada pesta demokrasi lima tahunan.

Baca Selengkapnya
Hasil Pemilu 1955 Menunjukkan Kemenangan Partai Besar yaitu PNI, Masyumi, NU, dan PKI, Berikut Penjelasannya

Hasil Pemilu 1955 Menunjukkan Kemenangan Partai Besar yaitu PNI, Masyumi, NU, dan PKI, Berikut Penjelasannya

Pemilu 1955 di Indonesia menjadi momen bersejarah yang menandai pelaksanaan pemilihan umum pertama setelah proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.

Baca Selengkapnya