Jatuh dari motor saat dijambret, nenek di Medan tewas
Merdeka.com - Kejahatan jalanan terus terjadi di Kota Medan. Bukan hanya harta, korban jiwa pun berjatuhan.
Teranyar, kejahatan jalanan ini dialami seorang dosen salah satu perguruan tinggi swasta di Medan, Estu boru Sagala (27), yang tengah berboncengan dengan ibunya Makda Sariani boru Hutagalung (50). Mereka dijambret hingga terjatuh dan terbentur ke badan jalan.
Saat kejadian, Estu dan ibunya berkendara dari Sun Plaza menuju kediaman di Jalan Makmur, Medan Helvetia.
"Kejadiannya Senin (25/5) siang," kata Okto Sagala, adik Estu kepada wartawan, Selasa (26/5).
Tiba di Jalan Gatot Subroto, sepeda motor yang dikemudikan Estu dipepet dua sepeda motor yang dinaiki empat orang. Mereka merampas tas milik korban. Ibu dan anak pun terjatuh dan tersungkur ke badan jalan.
Estu mengalami luka di bagian kaki, sementara ibunya terluka di bagian kepala dan tak sadarkan diri. Keduanya kemudian dibawa ke RS Sari Mutiara Medan.
Makda meninggal dunia di rumah sakit. Sementara Estu masih menjalani perawatan.
"Kakak masih dirawat di rumah sakit kalau Ibu sekarang sudah di rumah," ujar Okto.
Sementara itu, belum satu pun pihak Polsek Sunggal memberikan komentar terkait kejadian ini. Upaya wartawan mendapatkan konfirmasi belum mendapat jawaban.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keduanya terlibat pertemuan haru hingga banjir air mata.
Baca SelengkapnyaIbu ini tetap tak mau memberikan jalan untuk mobil ambulans yang sedang lewat di jalan.
Baca SelengkapnyaKereta api masih menjadi moda transportasi pilihan masyarakat saat bepergian.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Setiap masyarakat ingin membawa motor saat mudik melalui transportasi kereta api bisa mendaftar di semua stasiun tersebut.
Baca SelengkapnyaMenteri Perhubungan Budi Karya melarang masyarakat mudik menggunakan sepeda motor karena rentan mengalami kecelakaan lalu lintas.
Baca SelengkapnyaYana Suryana, menderita luka serius di perut akibat sabetan senjata tajam pencuri sepeda motor di Jalan Roda Hias, Serpong, Tangerang Selatan.
Baca Selengkapnya"Mereka menurut banget semua yang di Ciwandan. Sehingga mereka juga mendapatkan layanan hanya 15 menit langsung masuk sekarang," kata Budi
Baca SelengkapnyaAda saja cerita tak terduga yang terjadi selama mudik ke kampung halaman.
Baca SelengkapnyaHeru menyebut, selama dua bulan juga Agustang tidak akan memperoleh tunjangan kinerja daerah (TKD) sebagai pegawai Dishub DKI Jakarta.
Baca Selengkapnya