Jalur di lereng Merapi rawan longsor, warga diminta waspada
Merdeka.com - Menghadapi musim penghujan, sejumlah wilayah kabupaten di eks Karesidenan Surakarta mulai bersiap. Tak hanya antisipasi musibah banjir, di wilayah pegunungan seperti Gunung Lawu di Karanganyar, Pegunungan Seribu di Wonogiri dan Gunung Merapi dan Merbabu di Kabupaten Boyolali juga melakukan hal sama.
Di Kabupaten Boyolali, pemerintah kabupaten (pemkab) setempat mulai memetakan beberapa kecamatan yang rawan terjadi longsor. Jalur Solo-Selo-Borobudur (SSB) menjadi perhatian khusus. Sebab bencana tanah longsor hampir dipastikan terjadi setiap tahun di jalur tersebut.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, Suyitno, mengatakan jika terjadi hujan lebat, sepanjang jalur SSB hampir dipastikan terjadi bencana tanah longsor yang menutup akses jalan dari Solo ke Magelang atau sebaliknya.
Tak hanya pada jalur SSB, longsor juga seringkali terjadi di sekitar pemukiman warga baik di lereng Merapi maupun Merbabu.
Suyitno mengaku telah berkoordinasi dengan kabupaten terkait untuk mengantisipasi jika terjadi longsor pada jalur tersebut. Pihaknya juga sudah mengusulkan ke Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, agar menempatkan sejumlah alat berat di sepanjang jalan milik pemprov tersebut.
"Kami sudah mengusulkan agar ditempatkan alat berat untuk mengantisipasi jika terjadi longsor. Ini agar mudah untuk menyingkirkan material yang longsor dan menghalangi jalan. Kami juga sudah berkoordinasi bersama BPBD Magelang dan provinsi, untuk keperluan tersebut," ujar Suyitno saat dihubungi wartawan.
Sementara itu, pihaknya juga telah memetakan daerah yang rawan longsor, agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan. Menurut dia, ada 5 kecamatan rawan bencana tanah longsor, yakni di Kecamatan Selo, Cepogo, Musuk, Kemusu yang berada di lereng Merapi dan Kecamatan Ampel di lereng Gunung Merbabu.
"Potensi bencana di 5 wilayah tersebut cukup tinggi. Kami ingatkan warga jika terjadi turun hujan deras selama 30 menit dan tak kunjung berhenti, agar waspada dan segera mengungsi," katanya.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini Titik Banjir dan Tanah Longsor Akibat Cuaca Ekstrem Kota Semarang
Cuaca ekstrem di Semarang menyebabkan banjir, tanah longsor sampai angin kencang
Baca SelengkapnyaKorban Banjir dan Longsor di Pesisir Selatan Bertambah, 24 Meninggal Dunia dan Lima Masih Dicari Tim SAR
Untuk diketahui, 9 dari 19 Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat terdampak bencana akibat intensitas hujan tinggi mengguyur wilayah tersebut pada Kamis (7/3).
Baca SelengkapnyaHujan Disertai Angin Kencang Landa Jogja dan Sekitarnya, Sebabkan Kanopi Stasiun Roboh hingga Makam Longsor
Cuaca ekstrem ini dimungkinkan bisa terjadi hingga sepekan ke depan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Korban Banjir dan Longsor di Pesisir Selatan Bertambah, Total 25 Meninggal dan 4 Dalam Pencarian
Total korban meninggal dunia akibat banjir dan longsor yang terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) bertambah pada hari ke 9 pencarian.
Baca SelengkapnyaTanah Longsor Tewaskan 4 Orang dan Putus Jalan di Luwu, Ratusan Polisi Dikerahkan Bantu Evakuasi
Bencana tanah longsor di Kecamatan Bastem Utara, Kabupaten Luwu menyebabkan empat orang warga meninggal dan jalan provinsi terputus.
Baca SelengkapnyaDua Warga Meninggal Dunia Akibat Bencana Longsor di Subang
Longsor tersebut terjadi pada Minggu (7/1) sore, setelah kawasan Desa Cipondoh diguyur hujan deras dari siang.
Baca SelengkapnyaStatus Tanggap Darurat Diaktifkan Pascagempa, Sumedang Dihadapkan Potensi Banjir dan Longsor
Ratusan pasien terpaksa dievakuasi untuk memastikan bangunan rumah sakit aman dihuni pasca gempa.
Baca Selengkapnya4 Fakta Terbaru Cuaca Ekstrem yang Terjadi di Semarang, Sebabkan Banjir hingga Tanah Longsor
Banjir yang menggenangi Stasiun Semarang Tawang membuat perjalanan kereta api terganggu
Baca SelengkapnyaDampak Cuaca Ekstrem Terjang Jateng, Sebabkan Longsor hingga Angin Kencang di Beberapa Tempat
Cuaca ekstrem yang terjadi membuat ratusan rumah warga rusak.
Baca Selengkapnya